PKS Desak Prabowo Putuskan Cawapres antara Salim dan Abdul Somad

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat mengadakan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
7/8/2018, 21.04 WIB

Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) mendesak Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto segera menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019. PKS menyatakan hanya akan mendukung cawapres yang direkomendasikan forum Ijtimak Ulama yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

Presiden PKS Sohibul Iman menanti sikap jelas Prabowo. Hingga saat ini, Sohibul menilai Prabowo seperti menggantungkan keputusan cawapres kepada partai-partai koalisi. Padahal, waktu pendaftaran Pilpres 2019 tinggal tiga hari lagi.

"Pak Prabowo sampai sekarang cuma pegang bola, tak dilempar dan belum jelas hari ini. Belum dilempar ke UAS dan ke Salim," kata Sohibul usai rapat Majelis Syuro di kantor PKS, Jakarta, Selasa (7/8).

(Baca juga: Kerucutkan Dua Cawapres, Gerindra Harap Koalisi PAN dan PKS Solid)

Sohibul mengatakan, PKS bersedia menerima Abdul Somad meski pun memprioritaskan Salim sebagai cawapres Prabowo. "Kalau memang Pak Prabowo ingin ambil UAS (Ustaz Abdul Somad), di situ PKS masuk dalam kesimpulan mendukung Ijtima Ulama," kata Sohibul.

PKS memprioritaskan Salim yang merupakan hasil keputusan Majelis Syuro yang memilihnya dari sembilan kader PKS. Salim pun tak akan mundur dari bursa cawapres.

"Karena ini merupakan keputusan institusi, baik partai maupun GNPF, maka tidak pada tempatnya pak Salim Segaf Aljufri memilih mundur," kata Sohibul.

(Baca juga: Gerindra Lobi PKS Cegah Hengkang dari Koalisi Pilpres 2019)

Menurut Sohibul, pihaknya akan terus membangun komunikasi politik kepada Prabowo untuk mendorong nama keduanya bisa menjadi cawapres. Selain Salim dan Abdul Somad, Prabowo berpotensi memilih Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain PKS, ormas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mendesak Prabowo segera mengikuti rekomendasi Ijtimak Ulama. GNPF Ulama menemui Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta pada Senin (6/8) malam.

Dalam pertemuan dengan Prabowo, perwakilan GNPF mengatakan Abdul Somad bersedia menjadi cawapres Prabowo. Padahal, dalam pernyataan sebelumnya, Somad mengatakan enggan menjadi cawapres dan memilih kegiatan pendidikan dan dakwah.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menghormati permintaan dari GNPF yang datang menemui Prabowo tersebut. Hanya saja, Riza menilai Prabowo tak bisa memutuskan sendiri terkait cawapres pendampingnya.

Menurut Riza, GNPF perlu mengkomunikasikan permintaan untuk menjadikan Somad sebagai cawapres ke partai-partai koalisi. "Kalau partai-partai itu setuju dengan UAS baru kami diskusikan lagi internal bilateral," kata Riza.