Qatar Siapkan Rp 7,2 Triliun untuk Investasi Pariwisata di Mandalika

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
2/8/2018, 09.01 WIB

Pemerintah Qatar menandatangani perjanjian investasi senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun berdasarkan nilai kurs mata uang saat ini. Investasi tersebut untuk pengembangan pariwisata pemerintah Qatar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perjanjian kerja sama tersebut berlangsung di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (1/8).

"Kami tanda tangani investasi US$ 500 juta untuk pembangunan hotel oleh perusahaan Qatar, Accor yang akan membangun hotel bintang lima di Mandalika," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Jakarta, Rabu (1/8).

(Baca juga: Qatar Akan Bangun "Nusa Dua" Baru di Mandalika Seluas 100 Ha)

Sejak tahun lalu, Qatar telah menjajaki berinvestasi pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Delegasi dari pemerintah Qatar telah berulangkali membahas investasi di kantor Kemaritiman.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan lahan lebih dari 100 hektare di Mandalika untuk investasi Qatar. KEK Madalika memiliki kawasan seluas 1100 ha, selain Qatar, investor dari Perancis tertarik menanamkan investasinya seluas 120 hektar untuk kawasan hotel dan resort.

Luhut menjelaskan, pemerintah Qatar melalui Qatar Investment Authority (QIA) juga menginginkan masuk ke dalam 10 destinasi Bali Baru lainnya. Hanya saja, Luhut menyarankan mereka untuk masuk ke lima tujuan dulu, antara lain Danau Toba, Banyuwangi, Borobudur, Labuan Bajo, dan termasuk Mandalika.

(Baca: Pemerintah Genjot Pembangunan Tiga Destinasi Wisata)

Selain itu, pemerintah Qatar akan mendorong program ketahanan pangan di Indonesia. Mereka, kata Luhut, akan mengirimkan tim ke Indonesia. Dia mengatakan, pemerintah Indonesia menyiapkan lahan untuk program mereka di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pemerintah Qatar juga meminta adanya rute pesawat langsung dari Qatar ke Banda Aceh. "Di samping itu sekaligus membuat aquaculture di Sabang. Ini sudah dibicarakan semua, tapi mereka ingin mengeksekusi," kata Luhut.

Kerja sama lain antara Indonesia-Qatar yakni dalam bidang pertahanan. Luhut menjelaskan, beberapa kerja sama tersebut dilakukan untuk pembuatan kapal, peluru, dan sepatu untuk pasukan khusus.

"Mereka juga akan kerja sama untuk studi bersama mengenai banyak hal," kata dia.