Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) yang baru, Budi Waseso, mengatakan akan fokus membenahi Bulog di masa awal pekerjaannya. Dia mengatakan akan melakukan evaluasi di internal Bulog dan bila menemukan pegawai yang terbukti melakukan penyelewengan, dia tak ragu untuk menyingkirkannya.
"Latar belakang saya penegak hukum. Jadi kalau ada yang tidak tertib, saya bersihkan. Kalau memang harus disingkirkan, saya singkirkan," kata Buwas di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usai diangkat sebagai Direktur Utama, Jumat (27/4).
Budi Waseso mengatakan dia tak ingin ada internal Bulog yang terlibat dalam mempermainkan harga beras atau pangan. "Jadi harapan saya tidak ada yang mempermainkan perutnya masyarakat Indonesia. Ini kebutuhan pokok. Ini suatu kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh," katanya.
(Baca juga: Menteri Rini Angkat Budi Waseso Jadi Dirut Bulog)
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengatakan sebagai langkah pertama dia juga akan memetakan lingkungan kerjanya berdasarkan bantuan data. "Sehingga saya bekerja tidak salah langkah," kata Budi.
Dia juga mengatakan akan meminta bimbingan dan arahan dari Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Bulog terdahulu Djarot Kusumayakti. Apalagi pekerjaannya telah menanti yakni menjaga ketersediaan dan kestabilan harga beras menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2018.
Untuk menjalankan tugasnya, Budi pun akan menjalin kerja sama dengan tim Satuan Tugas Pangan.
Sementara itu Djarot menyambut baik diangkatnya Budi Waseso sebagai Direktur Utama Bulog. Ia mengatakan Budi yang keras dan lurus, diharapkan dapat membongkar simpul problem Bulog yang belum diselesaikannya.
"Bulog ini hidup di bawah begitu banyak aturan dan kementerian. Itu tentu butuh usaha besar untuk berkoordinasi di banyak lembaga dan untuk meliuk di antara banyak aturan," kata Djarot.
(Baca juga: Bulog Siapkan Anggaran Rp 15 Triliun untuk Kelola Beras)