Barito Pacific Targetkan Kontribusi Laba 50% dari Star Energy

Arief Kamaludin (Katadata)
Star Energy merupakan perusahaan investasi di bidang energi terbarukan panas bumi (geothermal) yang memiliki tiga wilayah kerja panasbumi (WKP), yakni Wayang Windu, Derajat, dan Salak.
Penulis: Hari Widowati
11/4/2018, 19.06 WIB

Barito telah menjajaki minat investor strategis untuk membeli saham baru perseroan melalui anchor roadshow yang dilakukan beberapa waktu lalu. Agus mengatakan, respons calon investor dari dalam maupun luar negeri terhadap saham yang ditawarkan cukup bagus. "Kami lakukan anchor roadshow ke Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Calon investornya sudah ada tetapi masih rahasia," ujar Agus. Investor strategis tersebut diharapkan akan menjadi pembeli siaga atas porsi saham baru milik pemegang saham publik yang tidak dieksekusi.

Hingga saat ini Barito belum menentukan harga saham baru yang akan dilepas dalam aksi korporasi tersebut. Dalam tiga bulan terakhir, harga rata-rata saham emiten berkode BRPT ini mencapai Rp 2.431 per saham. Pada penutupan perdagangan saham Rabu (11/4), harga saham BRPT menguat 2,07% menjadi Rp 2.460 per saham.

Star Energy merupakan perusahaan investasi di bidang energi terbarukan panas bumi (geothermal) yang memiliki tiga wilayah kerja panasbumi (WKP), yakni Wayang Windu, Derajat, dan Salak. Kapasitas pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) Star Energy saat ini mencapai 875 MW. Pada 2022, kapasitas PLTP dari ketiga wilayah tersebut ditargetkan mencapai 1.200 MW.

(Baca: RUPTL 2018-2027 Disetujui, Jonan Pangkas Jumlah Pembangkit Listrik)

Ekspansi bisnis Barito di sektor energi juga dilakukan lewat pembentukan perusahaan patungan dengan PT Indonesia Power yang bernama PT Indo Raya Tenaga. Anak usaha tersebut bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Direktur Barito Pacific Andry Setiawan mengatakan, perusahaan melalui PT Barito Wahana Lestari memiliki 49% saham di Indo Raya Tenaga sedangkan Indonesia Power memiliki 51%.

Indo Raya Tenaga akan membangun pembangkit listrik Jawa 9 dan Jawa 19 dengan kapasitas 2x1.000 MW. Pembangkit listrik tersebut akan memasok listrik untuk Jawa Barat dan sekitarnya.

Halaman: