Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri telah mengantongi beberapa nama yang bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo (Jokowi) berlaga di Pilpres 2019. Daftar nama cawapres ini dikantongi Megawati berdasarkan pengkajian tim internal yang dibentuk PDIP.
"Insya Allah kami sudah punya nama," kata Ketua (non-aktif) DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (23/8).
Menurut Puan, tim internal PDIP menjaring nama-nama cawapres secara terbatas dan tertutup. Nantinya, nama tersebut akan disampaikan Megawati setelah berdiskusi dengan Jokowi.
"Itu keputusan nanti disampaikan Ibu Ketum setelah berbicara dengan Calon Presiden 2019 Pak Joko Widodo," kata dia.
(Baca juga: Jokowi Disebut Kantongi Lima Nama Kandidat Cawapres)
Puan enggan membeberkan nama-nama kandidat tersebut. Dia hanya menjelaskan kriteria cawapres yang masuk penjaringan, yakni yang memiliki kemampuan bekerja sama dengan Jokowi. Kemudian, cawapres yang dipilih memiliki visi dan misi yang sesuai cita-cita dari mantan Presiden Sukarno saat mendirikan Indonesia.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Dwi Hartono mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkomunikasikan kandidat cawapres yang dimiliki PDIP kepada para partai yang ikut mengusung Jokowi pada Pilpres 2019. Pembahasan soal ini saat PDIP menyambangi DPP Golkar pada Selasa (20/3) lalu.
Menurut Bambang, pertemuan dilakukan untuk melahirkan kriteria yang tepat bagi para partai pengusung Jokowi. Selain itu, komunikasi terkait cawapres dilakukan untuk menghindari benturan antarpartai koalisi.
"Belum sampai pada kesepakatan, tapi paling tidak menghindari benturan," kata Bambang di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (21/3).
(Baca juga: Atasi Pamor Golkar yang Stagnan, Airlangga Diusulkan Jadi Cawapres)
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan kemungkinan penentuan cawapres untuk Jokowi setelah usai penghelatan pemilu serentak pada Juni 2018. Dia menyatakan pembahasan cawapres juga akan melibatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Setelah pemilu serentak itu merupakan momentum yang terbaik untuk Jokowi-JK sebagai satu kesatuan pemimpin nasional bersama para ketua umum partai untuk membicarakan hal yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Hasto di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (20/3).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johhny G. Plate mengatakan kandidat cawapres Jokowi sudah mengerucut kepada beberapa nama. Hal itu diketahui oleh para pimpinan partai yang telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi.
Saat ini sudah ada lima partai yang secara resmi telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Mereka yakni Partai Nasdem, PDIP, Golkar, Hanura, dan PPP. Hanya saja, Johnny enggan menyampaikan nama-nama kandidat cawapres Jokowi yang telah mengerucut tersebut.
Selain penjaringan cawapres oleh partai politik, Jokowi membentuk tim internal untuk menyeleksi cawapres. Tim dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Ketua DPP Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan setidaknya ada lima nama kandidat cawapres yang sedang diseleksi Jokowi. Para calon, kata Budi, sudah dikenal luas oleh publik. Sebagian besar berasal dari partai politik.
“Ya, itu-itu saja. Tapi kami lihat yang terbaik. Politik selalu membuat kejutan kan,” kata Budi di kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (16/3 2018).
(Baca juga: PDIP dan Golkar Anggap Jokowi Tak Perlu Cuti Saat Masa Kampanye)