Wacana Poros Ketiga di Pilpres 2019 Jadi Ancaman Buat Prabowo

ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Presiden Joko Widodo mendapat cindera mata dari Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto di Denpasar, Bali, Kamis (8/12/2016).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
7/3/2018, 18.15 WIB

(Baca juga: Gerindra Tuding Kubu Jokowi Upayakan Calon Tunggal di Pilpres 2019)

Saat ini, tiga partai politik yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah menjajaki peluang terbentuknya poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019. Ketiga partai mencari peluang menjagokan elite partai masing-masing sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Mereka bakal menjadi penantang kubu pengusung Jokowi dan Prabowo.

Partai Amanat Nasional (PAN) berencana membuka poros baru dalam Pilpres 2019 dengan mengajukan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai calon presiden. Menurut Soni, rencana poros baru ini merujuk pada hasil Rapat Kerja Nasional PAN yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat pada Agustus 2017.

Demokrat sendiri mengakui jika peluang membentuk poros baru masih terbuka. Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukriyanto mengatakan, peluang poros baru ini akan bergantung pada peta politik jelang Pilpres 2019. Demokrat terus melakukan perhitungan untuk menjalin dengan partai apa koalisi akan dibentuk.

(Baca juga: Usai Dapat Nomor Urut, Parpol Ajukan Capres-Cawapres Enam Bulan Lagi)

Sementara itu Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan partainya menjajaki pembentukan poros ketiga terutama dengan partai Islam, seperti PAN. Lukman mengatakan, poros ketiga menjadi incaran PKB apabila skenario Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi cawapres untuk pasangan Jokowi ataupun Prabowo kandas. PKB bakal memilih poros ketiga dengan kepentingan pragmatis.

Seperti diketahui, dalam Pemilu 2019 akan diikuti oleh 15 partai politik. Tujuh parpol telah menyatakan dukungan kepada Jokowi yakni PDI Perjuangan, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem, PSI, serta Perindo. Sementara partai pendukung Prabowo belum mendeklarasikan mantan komandan Kopassus tersebut.

Halaman: