Hasil rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar yang menunjuk Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum, tak memuaskan pimpinan di daerah. Beberapa Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar mendesak pergantian Setya Novanto sebagai Ketua Umum, yang akan disampaikan dalam pertemuan dengan DPP.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan pertemuan antara pengurus DPD dengan DPP untuk mencari solusi menyelesaikan problem internal di Golkar."Mengambil solusi secara bersama-sama untuk segera menyelesaikan kemelut DPP Golkar, sehingga Golkar bisa keluar dari problem yang dihadapi ini," kata Dedi di sekretariat DPP BM Kosgoro 1957, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).
(Baca: Agung Laksono Minta Setnov Mundur dari Ketua DPR)
Menurut Dedi, pertemuan membahas problema internal partai tersebut penting dan mendesak dilakukan, sebab, Golkar akan segera memasuki rangkaian Pilkada pada 2018. Dedi Mulyadi merupakan salah satu kandidat Golkar dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat, namun batal.
Dedi pun menilai pertemuan mungkin dilakukan pada pekan ini. "Nanti kita telepon teman-teman, cari waktu ketemu dengan DPP, kita ngobrol bareng untuk mencari solusi untuk Partai Golkar ini," kata Dedi.
Menurut Dedi, pertemuan tersebut untuk mendiskusikan perubahan yang diperlukan Partai Golkar, baik secara struktur maupun kultur. Jika ingin ada perubahan struktur, lanjut Dedi, harus ada pegantian formasi kepemimpinan.
"Perubahan kultur Partai Golkar kembali pada khitahnya Golkar sebagai partai modern yang menjunjung tinggi mekanisme, kemudian kader-kadernya memiliki kualifikasi," kata Dedi.
(Baca: Kecewa Pleno Golkar, Organisasi Sayap Desak Munaslub Copot Setnov)
Dedi mengatakan, perubahan ini harus bisa dilakukan pada awal Desember 2017. Saat ini, Dedi mengklaim sudah banyak dorongan dari DPD I Partai Golkar untuk segera dilakukan perubahan
"Sudah lebih dari 20 lah yang memiliki spirit. Apakah spirit itu sudah ditumpahkan dalam bentuk ucapan, dalam bentuk tulisan, itu hal lain. Tapi spirit perubahan secara mayoritas DPD I menginginkan perubahan," kata Dedi.
Dia pun mengaku telah mendapat dukungan dari para politisi senior Partai Golkar, seperti Jusuf Kalla, Agung Laksono, Akbar Tandjung, dan Abu Rizal Bakrie. Bahkan, Jusuf Kalla berpesan pada Dedi agar segera ada perubahan di tubuh Golkar. "Pesannya harus dilakukan perubahan itu," kata Dedi.
Senada, Ketua DPD Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono menganggap perlu adanya pembaruan total dalam tubuh Golkar. Menurut Wisnu, Golkar saat ini harus terlepas dari adanya politik uang yang menyebabkan sulit berkembang.
"Kami ingin clean and clear bahwa partai politik dikelola seperti parpol. Tidak boleh seperti CV, firma, PT. Bahwa dalam pengelolaan partai politik masing-masing punya lampiran silakan, tapi rumahnya jangan dirusak," kata Wisnu.
Untuk itu, dia menilai perlu adanya figur baru yang mampu memimpin Golkar saat ini. Nantinya, pemimpin baru ini haruslah sosok yang tidak bergantung terhadap partai, namun menjiwai dan loyal. "Kami harus cari pemimpin yang berkarakter, punya integritas," kata Wisnu.
(Baca: Setnov Kirim Surat dari Penjara, Rapat Golkar Batal Ganti Ketua Umum)