Polisi Dalami Dugaan Pihak Bank Terlibat Kasus Pencurian Data Nasabah

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya (kiri) bersama Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Decymus (kanan), Jumat (16/6).
Penulis: Michael Reily
Editor: Yuliawati
25/8/2017, 19.42 WIB

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan kecil kemungkinan pencurian data nasabah berasal dari perbankan. Dia mengatakan data nasabah disimpan dalam server yang keamanannya terjaga. 

(Baca juga: Pengusaha Minta Dilibatkan Buat Aturan Teknis Buka Data Nasabah)

"Kalau dari bank tidak ada masalah, soalnya dari sisi server secure. Jadi, kalau dari pihak kami kecil kemungkinananya," kata Kartika. Dia menyatakan siap bekerja sama dengan regulator untuk menginvestigasi masalah kebocoran ini lebih lanjut.

Kartika memperkirakan ada tiga sumber kebocoran data nasabah. Pertama, lewat modus para pelaku yang berpura-pura sebagai sales perbankan melalui sambungan telepon. Aksi tersebut dilakukan dengan berpura-pura ingin memperbaharui data nasabah dengan meminta identitas  diri  secara lengkap.

Kedua, pencurian data terjadi melalui transaksi di merchant yang meminta identitas, khususnya di perdagangan online. Kartika menuturkan, kerahasiaan data ini memang menjadi isu sentral dalam pertumbuhan e-commerce dan penggunaan kartu debit maupun kredit perbankan. Dirinya mencontohkan, masyarakat diminta untuk berhati-hati dengan tidak sembarang menyebar data pribadi. "Karena semakin banyak data di banyak tempat ya otomatis sumber kebocoran bisa dari banyak tempat," ujarnya. 

Ketiga, selain dari transaksi daring, perdagangan offline pun bisa saja terjadi pencatatan data. Seperti misalnya di berbagai merchant yang bekerja sama dengan perbankan.  Terkadang, merchant tersebut melakukan penggesekan kartu sebanyak dua kali, yakni di  mesin EDC perbankan dan di mesinnya sendiri. Alhasil, data nasabah pun akan tercapture di mesin milik merchant yang juga menjadi potensi terjadinya kebocoran.

Halaman:
Reporter: Michael Reily