Laman Kejaksaan dan Dewan Pers Diretas, Isinya Pesan Toleransi

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan para tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, 16 Mei 2017.
Penulis: Pingit Aria
31/5/2017, 09.47 WIB

(Baca juga:  Marak Serangan Siber, BI Kumpulkan Pakar Teknologi Informasi)

"Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa. Tolong hentikan semua perpecahan ini, Tuan. Negaraku, bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan. #damaindonesiaku #jayalahbangsaku.

Peretasan dengan motif politik sebelumnya juga menimpa portal media Tempo.co pada 11 Mei 2017 lalu. Saat itu, peretas mengalihkan akses pembaca Tempo ke laman lain yang menampilkan foto Habib Rizieq dengan pesan “Bebaskan Ahok”.

Sementara itu laman Kejaksaan Tinggi Jawa Barat atau www. kejati-jabar.go.id yang dibobol pada 23 Mei 2017 hanya menampilkan pesan "Black illusion security”.

(Baca juga:  Protes Tarif Internet Mahal, Hacker Retas Situs Telkomsel)

Sebelumnya, peretas juga membajak laman Telkomsel dan Indosat. Mereka mengisinya dengan pesan berisi protes soal tarif paket internet dan persaingan usaha.

Halaman: