Proses pemilihan nakhoda baru PT Pertamina (Persero) masih bergulir. Dewan Komisaris akan segera memfinalisasi para calon internal yang akan menduduki posisi Direktur Utama Pertamina yang ditinggalkan oleh Dwi Soetjipto.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, saat ini, dewan komisaris tengah menyusun dan memfinalisasi penilaian para kandidat direktur utama Pertamina. Rencananya, Selasa (21/2) besok, proses penyaringan kandidat akan dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris. Hasilnya akan diserahkan kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN.
"Dewan komisaris baru akan melakukan rapatnya besok," ujar Tanri saat dihubungi Katadata, Jakarta, Senin (20/2). Namun, dia tidak menyebutkan para calon yang telah masuk dalam tahap seleksi. (Baca: Awal Maret, Pemerintah Putuskan Dirut Baru Pertamina)
Di pihak lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses penunjukan nakhoda baru Pertamina akan rampung dalam 2-3 pekan. “Permulaan Maret kira-kira (ada Dirut baru Pertamina)," katanya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Namun Rini enggan menyebut siapa saja nama yang beredar sebagai calon Dirut Pertamina. Dia hanya menjelaskan saat ini masih melihat kriteria yang ditetapkan bagi calon Dirut tersebut apakah cocok sebagai Dirut Pertamina. "Sudah kita lihat kok, tapi nanti saja ya," ujarnya.
Sementara, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penilaian Dewan Komisaris Pertamina atas para kandidat bos baru perusahaan tersebut.
“Pekan depan itu assessment-nya selesai, tapi target (penunjukan) calonnya sebelum akhir bulan,” kata dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (17/2) pekan lalu. (Baca: Pencopotan Dirut Pertamina Diduga Akibat Tarik-Menarik Politik)
Menurut dia, penilaian dari Dewan Komisaris ini hanya untuk calon dari internal Pertamina dan tidak berlaku untuk anak usaha. Namun, semua direksi memiliki peluang yang sama untuk menempati posisi direktur utama.
Setelah lolos dari dewan komisaris, nama-nama tersebut akan diajukan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Selanjutnya, nama-nama itu dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. “Kalau di Pertamina ini pokoknya pemutus terakhirnya Presiden,” kata Edwin.
Selain calon internal, tidak tertutup kemungkinan adanya calon dari luar Pertamina. Namun, menurut Edwin, calon tersebut harus berintegritas dan memiliki rekam jejak yang baik dan berkompetensi. Selain itu, harus lolos dalam penilaian independen dan wawancara oleh Menteri BUMN serta Presiden.
(Baca: Calon Dirut Pertamina, Rini: Ada Potensi dari Luar Perusahaan)
Nama-nama calon Direktur Utama Pertamina bukan hanya akan diambil dari jajaran direksi di internal perusahaan, melainkan, dari eksternal. Sayangnya, baik Rini maupun Edwin masih enggan menyebut kemungkinan nama yang masuk bursa calon bos Pertamina.
Berdasarkan catatan Katadata, setidaknya ada dua calon bos baru Pertamina yang ramai disebut-sebut dari internal perusahaan. Mereka adalah bekas Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi. Selain itu, ada pula nama calon dari luar perusahaan, salah satunya adalah mantan Direktur Utama PT Elnusa Tbk Elia Massa Manik.