Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Jokowi meminta seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk yang berada di Negeri Paman Sam, agar tidak resah akan kebijakan baru Trump tersebut.
Menurut Jokowi, kebijakan Trump tidak menyasar bagi para WNI sehingga dirinya meminta masyarakat tenang. "Kenapa harus resah, kita tidak terkena kebijakan itu," katanya dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden, Senin (30/1).
Bagaimanapun, Jokowi menyatakan bahwa prinsip keadilan serta kesetaraan haruslah diperjuangkan. Kesetaraan inilah yang menurut sesuai dengan konstitusi RI. "Saya kira jelas bahwa keadilan dan yang namanya kesetaraan harus diperjuangkan," kata Presiden.
(Baca juga: Kepala BKPM: Investasi Amerika Serikat Lebih Berat di Era Trump)
Untuk diketahui Trump telah meneken perintah eksekutif dalam penerimaan pengungsi dari tujuh Negara berpenduduk mayoritas Islam. Ketujuh negara tersebut adalah Somalia, Sudan, Yaman, Irak, Iran, Libya, serta Suriah. Pencegahan terhadap aksi terorisme jadi dalih kebijakan Trump ini.
Adapun Kementerian Luar Negeri juga mengimbau masyarakat Indonesia di AS tetap tenang. Bahkan Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi telah meminta perwakilan RI di enam kota AS (New York, Washington DC, Los Angeles, San Fransisco, Houston, serta Chicago) untuk menggelar layanan hotline 24 jam.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan pemerintah tetap memperhatikan perkembangan serta dampak yang terjadi dari kebijakan Trump saat ini. "Kita tetap antisipasi dampak yang mungkin timbul bagi WNI," kata Lalu.
(Baca juga: Trump Bangun Tembok, Meksiko Ancam Bebani Konsumen Amerika)