Tak Dilarang, Rini Belum Berani Pilih Orang Asing Jadi Bos BUMN

Katadata | Arief Kamaludin
25/1/2017, 19.31 WIB

Menurut Rini, kehadiran orang asing ini kehadiran orang asing di BUMN semata-mata dilakukan untuk menunjang operasional di negara yang disasar untuk ekspansi. Bisa saja WNA ditunjuk untuk memimpin anak perusahaan BUMN di luar negeri.

"Kami pertimbangkan apakah di BUMN-nya atau di operasional kami di luar. Tapi tidak ada salahnya kita punya dewan komisaris yang punya nama di luar (negeri)," katanya.

Presiden Jokowi memang pernah menyampaikan keinginannya agar para pucuk pimpinan BUMN memiliki semangat kompetisi. Kalau perlu ada beberapa WNA yang dapat memegang jabatan di BUMN. Tujuannya agar orang Indonesia dapat belajar dan berkompetisi.

(Baca: Sentil Kasus Emirsyah, Jokowi Ingatkan Direksi BUMN Berhati-hati)

Jokowi mencontohkan perusahaan-perusahaan di Uni Emirat Arab. Perusahaan di negeri tersebut pada awalnya dipimpin oleh orang-orang Eropa. Namun pada akhirnya orang-orang Uni Emirat Arab pelan-pelan belajar dan secara bertahap menggantikan orang Eropa tersebut. "Tapi tetap BUMN-nya masih milik negara," kata Jokowi.

Halaman: