Didominasi Cina, Turis Asing pada Oktober Bertahan di Atas 1 Juta

Agung Samosir|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
1/12/2016, 15.46 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2016 yang mencapai 1,04 juta kunjungan. Jumlahnya melonjak 18,55 persen dibanding Oktober tahun lalu dan 3,38 persen lebih tinggi dibanding September 2016. Sebanyak 12,43 persen di antaranya berasal dari Cina.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, pencapaian bulan lalu menandai sebuah tren positif. Di mana, dalam empat bulan terakhir, jumlah kunjungan wisatawan asing selalu lebih dari 1 juta.

Sasmito menyatakan, banyaknya turis Cina yang melancong ke Indonesia didukung oleh kemudahan imigrasi. "Karena bebas visa ke 196 negara termasuk Tiongkok/Cina,”katanya dalam konferensi pers di kantornya, Kamis 1 Desember 2016.

Tak hanya melalui penerbangan komersil, Sasmito juga menyatakan bahwa banyak wisatawan Cina yang tiba di Indonesia dengan pesawat carteran. ”Adanya penerbangan charter bukan hanya dari Beijing tapi juga dari kota lainnya,”kata dia.

(Baca juga: Tren Bulanan 1 Juta Turis Asing ke Indonesia Terus Berlanjut)

Selain dari Cina, Sasmito menjelaskan, wisatawan mancanegara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia pada Oktober 2016 adalah yang lalu berasal dari Malaysia dengan persentase sebesar 12 persen. Disusul oleh Singapura sebanyak 11,42 persen, Australia sebesar 11,03 persen, dan Jepang sebesar 4,13 persen.

Beberapa acara seperti Sail Karimata, Jakarta Marathon, dan Jakarta Fashion Week, menurut Sasmito turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan pada Oktober 2016 lalu.

Secara kumulatif, periode Januari-Oktober 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mancapai 9,40 juta.  Angka itu naik 9,54 persen dibanding jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,71 juta di antaranya masuk melalui 19 pintu utama, termasuk Bandara Soekarno Hatta, Bandara Kuala Namu dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sasmito menjelaskan, gencarnya pemerintah dalam melakukan promosi terhadap sektor pariwisata. Sektor ini memang dinilai menjadi potensi yang sangat besar untuk dikembangkan guna berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, pemerintah juga terus memperbaiki akses jalan serta infrastruktur lainnya diberbagai destinasi wisata di Indonesia.

Tahun ini, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing sebanyak 12 juta. Menteri Pariwisata Arief Yahya masih optimistis target tersebut akan tercapai. Sebab, sejak Juli 2016 lalu, jumlah kunjungan wisatawan asing selalu tembus 1 juta. “November dan Desember ini masih akan naik karena ada masa liburan,” katanya melalui telepon.

(Baca juga: Jokowi Undang 10 juta Turis Cina, Bukan Pekerja)

Sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tingkat penghunian kamar hotel berbintang di 27 provinsi pada Oktober 2016 mencapai rata-rata 56,13 persen atau naik 1,97 poin apabila dibandingkan dengan tingkat hunian kamar pada bulan September 2016. Namun, tingkat hunian rata-rata kamar hotel berbintang ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Oktober 2015 yang sebesar 56,60 persen atau turun 0,47 poin.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Oktober 2016 sebanyak 6,7 orang atau naik 1,49 persen dibanding September 2016. Jumlah penumpang tujuan luar negeri juga mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen menjadi 1,2 juta orang. Sedangkan, secara kumulatif (Januari-Oktober) 2016 jumlah penumpang domestik mencapai 66 juta orang atau naik 17,69 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 12,1 juta orang atau naik 6,55 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sasmito juga menjelaskan, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Oktober 2016 sebanyak 1,1 juta orang atau naik 4,79 persen dibanding September 2016. Jumlah barang yang diangkut pun naik 2,92 persen menjadi 22,2 juta ton. Selama Januari-Oktober 2016 jumlah penumpang mencapai 12,5 juta orang atau naik 1,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian jumlah barang yang diangkut naik 9,87 persen atau mencapai 213 juta ton.

Kemudian, jumah penumpang kereta api yang berangkat pada Oktober 2016 sebanyak 30,3 juta orang atau naik 2,53 persen dibanding September 2016. Jumlah barang yang diangkut pun naik 13,54 persen menjadi 3,3 juta ton. Sedangkan, selama Januari-Oktober 2016, jumlah penumpang sebanyak 290 juta orang atau naik 8,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah barang yang diangkut menjadi 28,8 juta ton atau naik 8,87 persen.

Reporter: Miftah Ardhian