(Baca: Produksi Lapangan Bangka IDD Chevron Mulai Meningkat)

Menurut SKK Migas, sebanyak dua kargo gas dari Lapangan Bangka akan dibeli oleh Pertamina. Sebagiannya lagi masuk dan diolah menjadi gas alam cair (LNG) di Kilang Bontang, Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. 

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Badak NGL Salis S. Aprilian pernah mengatakan, sekitar 40 mmcsfd dari produksi gas Bangka sebesar 100 mmcsfd akan masuk ke kilang Bontang. "Tapi untuk ke domestik besarnya ke pupuk," kata dia. 

Lapangan Bangka saat ini dioperatori oleh Chevron dengan hak kelola 62 persen. Selain itu, perusahaan asal Italia, Eni, memiliki hak kelola 20 persen dan Tip Top sebesar 18 persen. Persetujuan pemerintah untuk keputusan final investasi atau Final Investment Decision (FID) tercapai pada 2014. Kemudian, Chevron memulai kegiatan pengeboran sumur pada semester kedua 2014.

(Baca: SKK Migas: Pertamina Akan Beli Dua Kargo Gas Lapangan Bangka)

Selain Lapangan Bangka, Chevron memiliki lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek IDD, yakni Gendalo dan Gehem. Kepemilikannya pada dua lapangan ini sekitar 63 persen. Namun, hingga saat ini kedua lapangan tersebut belum dikembangkan karena masih menunggu revisi proposal rencana pengembangan lapangan (PoD).

Halaman: