Salah satu tangki di Kilang PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah, meledak dan menyebabkan kebakaran kemarin siang (5/10). Meski demikian, Pertamina memastikan peristiwa ini tidak sampai mengganggu operasi dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dari kilang tersebut.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan tangki yang terbakar ini berisi aspal. Saat itu Pertamina memang sedang akan memindahkan isinya dan mengosongkan tangki tersebut. Untuk mengosongkannya diperlukan pemanas (heater), yang posisinya di bawah tangki. Dugaan sementara pemanas inilah yang menyebabkan ledakan dan kebakaran di kilang tersebut.

"Alhamdulillah satu jam sudah padam dan tidak mengganggu operasi Kilang Cilacap, juga tidak mengganggu suplai BBM," kata Dwi saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VII, Di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).

(Baca: DPR Minta Pemerintah Evaluasi Proyek Kilang Mini)

Direktur Pengolahan Pertamina Racmad Hardadi mengklaim, seluruh kilang Pertamina memiliki sistem operasi dan keselamatan yang telah berstandar internasional. Tanki yang meledak dan menyebabkan kebakaran ini bukanlah tangki yang sedang dioperasikan, tetapi tanki yang memang disiapkan untuk menjalani perbaikan.

Menurutnya tangki yang memiliki tinggi 16,5 meter ini hanya terisi sisa aspal sekitar 35 cm. Kemungkinan karena kuantitas aspal yang sedikit dan suplai panasnya tetap, menyebabkan aspal menjadi kelebihan panas (over heated).

"Karena overheated. Sifatnya (aspal ini) hidrokarbon, sampai pada temperatur tertentu disebut temperatur autoflash. Jadi by temparatur dia terjadi flash. Flash itu tentu mengakibatkan munculnya api di situ," ujarnya.

(Baca: Pertamina-Saudi Aramco Renegosiasi Pembangunan Tiga Kilang)

Api yang menyulut telah dapat dipadamkan hanya dalam waktu satu jam. Kejadian ini juga tidak menyebabkan adanya korban jiwa. Bahkan tidak ada yang terluka, karena sedang dalam proses pengosongan biasa. Tidak ada infrastruktur yang mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, Hardadi juga memastikan kejadian ini tidak akan mengganggu operasi dari Kilang Cilacap. Sebagai informasi, pasokan Kilang Cilacap ini melipiuti Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. 

Terkait peristiwa ledakan dan kebakaran salah satu tangki Kilang Cilacap, hingga Rabu sore, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengaku belum menerima kabar dan laporan terkait hal ini. “Saya belum tahu. Saya baru dengar ini. Aku dari dalam tadi, mana tahu dengar. Kapan? Jam berapa meledak? Nanti ku cek,” ujarnya usai rapat di Kantor Presiden, Rabu (5/10).

(Baca: Rosneft Peroleh Kepemilikan  45 Persen di Kilang Tuban)