Setahun Terakhir, Pemerintah Gagal Gaet Investor Garap Blok Migas

Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian ESDM
Penulis: Safrezi Fitra
4/5/2016, 12.18 WIB

Alasan harga minyak juga menjadi penyebab kurang lakunya lelang migas tahun sebelumnya. Pada 2014 Kementerian ESDM melelang 21 blok migas, 10 diantaranya tidak diminati investor. Tidak ada investor yang mau mendaftar pada delapan blok. Sementara dua blok lainnya ada yang mendaftar, tapi tidak memenuhi syarat. (Baca: Jumlah Sumur, Kunci Memenangkan Lelang Blok Migas)

Kementerian ESDM beralasan proses lelang tersebut dilakukan saat harga minyak dunia baru mulai bergerak turun pada pertengahan tahun 2014. Proses lelang blok migas konvensional telah dimulai pada 2 Juni 2014 sampai Oktober 2014. Sementara untuk blok nonkonvensional, dimulai pada 23 Juni 2014 hingga 7 Agustus 2014.

Sepuluh blok yang tidak laku ini terdiri dari lima WK konvensional dan lima nonkonvensional (shale gas). Lima blok konvensional, di antaranya Yamdena (Maluku), South Aru II (Maluku), Aru Through II (Maluku), North Central Java Offshore (Jawa Timur), dan Dolok (Papua). Sementara untuk nonkonvensionalnya yaitu North Tarakan (Kalimantan Utara), Kutai (Kalimantan Timur), Jambi I, Jambi II, dan Shinta (Sumatera Selatan).

Wiratmaja mengatakan semua blok migas yang gagal lelang tersebut kini telah berstatus terbuka (available). Ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.

Tanpa menjelaskan nasib blok migas yang tidak laku di 2014, Wiratmaja mengatakan tahun ini pemerintah akan kembali melelang delapan blok migas yang masuk dalam lelang 2015. Dalam lelang tahun ini pemerintah akan memberikan penawaran yang lebih baik, setelah mengevaluasi syarat dan ketentuan serta minat pasar. Lelang tahun ini akan pemerintah akan menawarkan model open bid split. Dengan model ini, investor dapat menawar split bagi hasil yang sesuai dengan keekonomian mereka.

Lelang blok migas akan mulai diumumkan bulan depan. Pelaksanaannya bersamaan dengan hajatan tahunan para pelaku idnustri migas di Indonesia, yaitu "The 40th IPA Convention and Exhibition 2016" pada 25-27 Mei mendatang di Jakarta. Hajatan yang ke-40 pada tahun ini tersebut mengusung tema "Mengubah Paradigma – Penyediaan Energi di Realitas Baru". (Baca: Mulai Juni, Pemerintah Lelang 14 Blok Migas)

Halaman: