KATADATA – Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terancam tenggelam dalam jangka 34 tahun lagi akibat menurunnya permukaan tanah setiap tahunnya. Butuh langkah penanganan yang cepat untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan pembangunan penampungan air atau waduk.
Staff Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdaus Ali mengatakan Jakarta membutuhkan Ruang Terbuka Biru yang bisa direpresentasikan untuk pembuatan waduk. Kebutuhannya jauh lebih besar dibandingkan yang sudah ada saat ini.
“Jakarta butuh Ruang Terbuka Biru minimal 8 persen dari 622 kilometer (KM) persegi lusa keseluruhannya. Sekarang Jakarta baru punya 0,98 persen,” ujar Firdaus kepada Katadata, usai diskusi 'Penurunan Tanah & Kenaikan Air Laut, Ancaman Terhadap Jakarta' di Gedung OLVEH, Kota Tua, Jakarta, Kamis (17/3).
Dengan perhitungan ini, Jakarta membutuhkan tambahan waduk seluas 44,5 KM persegi lagi dari total luas waduk saat ini seluas 5,5 KM persegi. Dengan adanya waduk, air yang mengguyur Jakarta akan memiliki tempat penampungan dan akan dilepaskan secara perlahan, sehingga periode banjir tidak akan terjadi setiap tahunnya.
Dia berharap pembangunan waduk ini dilakukan di wilayah Jakarta dan luar Jakarta. Selain melakukan pembangunan di hilir, penyelesaian masalah banjir Jakarta juga perlu dilakukan di hulu. “Di hulu kita menghitung beban yang masuk, paling tidak dari 15 sungai, 5 sungai saja kita kendalikan. Misalnya Ciliwung saja yang paling besar bisa menahan 50 juta meter kubik, itu membantu banget,” ujarnya.
Dalam hal pembangunan penampungan air ini, Indonesia sudah tertinggal selama 70 tahun. Hingga saat ini Indonesia hanya memiliki 284 waduk. Padahal Amerika Serikat yang luas wilayahnya hampir sama dengan Indonesia, memiliki 6.100 waduk. (Baca: Bangun Bendungan, Pemerintah Pertimbangkan Suntik Modal BUMN)
Negara yang luas wilayahnya lebih kecil dari Indonesia saja memiliki jumlah waduk lebih banyak seperti India 1.500 waduk, dan Jepang 3.000. Cina memiliki julmah waduk yang sangat banyak, mencapai 20.000. Menurut dia, sekurang-kurangnya Indonesia harus membangun 10 kali lipat dari jumlah waduk yang ada saat ini atau sekitar 3.000 waduk.
Secara perlahan saat ini pemerintah memang sedang menggalakkan pembangunan waduk. Pemerintah berencana membangun 49 waduk hingga 2019. “Tahun ini ada lima waduk yang akan selesai pembangunannya,” kata Firdaus. Selan mencegah banjir, pembangunan waduk bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti pasokan air bersih, pembangkit listrik, dan pengairan.