KATADATA - BP Indonesia menyatakan sudah memiliki pembeli gas dari Kilang Tangguh train 3. Ada dua pembeli yang berkomitmen menyerap 65 persen dari total produksi gas tersebut. Komiten pembelian dari konsumen domestik mencapai 40 persen dan 15 persen lainnya dari pembeli di luar negeri.
Government and Public Affair Manager BP Indonesia Budiman Moerdijat mengatakan dari pembeli domestik, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah berkomitmen membeli 1,5 juta ton per tahun (mtpa). Kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PLN telah ditandatangani pada Oktober tahun lalu. Pada kontrak ini disebutkan PLN akan membeli gas dari Kilang Tangguh untuk periode 2015 hingga 2033. Pasokan LNG ini akan dimulai dari train 1 dan train 2, kemudian akan menyusul dari train 3.
Pembeli dari luar negeri berasal dari Jepang, yang berkomitmen membeli 1 mtpa. "Kedua komitmen ini menunjukkan bahwa 2,5 mtpa atau 65 persen dari produksi tahunan Tangguh LNG train 3 telah mendapatkan kontrak pembelian," kata dia kepada Katadata, Kamis (12/11).
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja sebelumnya mengatakan pemerintah menargetkan gas yang dihasilkan dari train 3 Tangguh, sebesar 40 persen digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, sampai saat ini BP Indonesia masih kesulitan untuk mencari pembeli tersebut. "Sampai saat ini belum semua dari 40 persen dapat konsumen dalam negeri yang menyatakan komitmen," ujarnya.
(Baca: Dicari: Pembeli LNG Tangguh Train 3 Secepatnya)
Makanya BP meminta dukungan pemerintah untuk mencari pembeli LNG tersebut. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan BP Indonesia telah mengirimkan surat kepada Menteri ESDM. Dalam surat ini BP meminta kepastian kontrak jangka panjang untuk pembeli dalam negeri. "Berapa pun itu, nanti sisanya dia mau jual ke luar negeri," ujarnya.
Menurut Djoko, saat ini kementerian sedang mempertimbangkan dan membuat konsep jawaban surat tersebut. Menteri ESDM Sudirman Said akan menyampaikan surat jawaban tersebut kepada BP pada akhir bulan ini.
Untuk informasi proyek Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). BP memegang 37,16 persen kepemilikan dan sisanya dipegang oleh enam perusahaan lainnya. MI Berau B.V. sebesar 16,30 persen, CNOOC Muturi Ltd sebesar 13,90 persen, Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd 12,23 persen, KG Berau/KG Wiriagar sebesar 10 persen, Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc sebesar 7,35 persen dan Talisman Wiriagar Overseas LTd 3,06 persen.