KATADATA - PT Pertamina (Persero) berencana memindahkan fasilitas penyimpanan liquefied petroleum gas (LPG) terapung (floating storage) di laut ke darat. LPG yang awalnya ditampung di kapal, akan dialihkan ke storage darat agar bisa lebih efisien.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan pemindahan penyimpanan LPG dari laut ke tangki di darat bisa menekan biaya operasi. Upaya efisiensi ini akan membuat harga LPG menjadi 10-20 persen lebih murah. 

"Nanti pasti turun harga Elpiji (yang dijual Pertamina) untuk 2016. Lihat kita nanti jatuhnya per kilogram berapa. Nanti pasti kami turunkan harganya," ujar dia.

(Baca: Kehadiran Bright Gas Pertamina Diklaim Menghemat Subsidi Elpiji Rp 5,2 Triliun)

Proyek pemindahan storage yang pertama adalah floating storage di pulau semangka di Lampung. Penyimpanan gasnya akan dipindahkan ke proyek yang ada di Tanjung Sekong, Merak. Storage darat yang dibangun sendiri oleh Pertamina ini memiliki kapasitas 8.000 tonper tahun dengan investasi hingga US$ 150 juta. 

Storage kedua adalah merevitalisasi tangki elpiji yang ada di Arun, Aceh. Nilai investasi lebih kecil dari Tanjung Sekong, yakni hanya sebesar US$ 10 juta. Setelah direvitalisasi, storage Arun bisa menampung elpiji dengan kapasitas yang sama dengan Tanjung Sekong.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait