BP Indonesia Masih Kesulitan Bangun Kilang Tangguh

KATADATA/
Blok Tangguh, Papua
Penulis: Safrezi Fitra
10/4/2015, 18.51 WIB

Dua hambatan inilah yang membuat pembangunan kilang ini terlambat. Namun dia mengaku optimis  penyusunan draf putusan investasi akhir (Final Investment Decision/FID) kilang train 3 Blok Tangguh akan selesai tepat waktu.

"Kami masih ontrack. Terlambat 6 sampai 7 bulan, tapi kami masih menargetkan bisa FID pertengahan 2016. Ada hal yang harus diselesaikan bersama (dengan pemerintah)," ujar dia.

Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin mengatakan sebenarnya sudah tidak adalagi permasalahan mengenai pendanaan di kilang train III Blok Tangguh. Menteri Keuangan pun sudah menyetujui mekanisme TBS.

Untuk itu, pemerintah meminta agar BP segera membangun kilang tersebut. "Harus tetep bangun dong," ujar dia.

Dengan penambahan kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Train-3 Tangguh, akan meningkatkan total kapasitas produksi menjadi 11,4 juta metric ton per tahun (MTPA). Saat ini kapasitas produksi yang sudah ada pada dua kilang sebelumnya (Train-1 dan Train-2) baru mencapai 7,6 juta MTPA.

Dari total produksi 3,8 juta metrik ton per tahun, sebesar 40 persen produksi kilang ini untuk memasok kebutuhan pasar domestik. Harga jual gas kilang ini adalah US$ 3,5 per million British thermal unit (mmbtu), sama dengan harga jual dari Kilang Train I dan Train II.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait