Faisal Basri Tuding Pertamina Tidak Jujur dalam Pengadaan BBM

Arief Kamaludin|KATADATA
Tim Reformasi Tata Kelola Migas menilai Pertamina tidak jujur dalam pengadaan BBM bersubsidi.
5/12/2014, 09.24 WIB

?Dari segi spesifikasi jelas RON 88 lebih murah. Tapi dari segi proses belum tentu lebih murah. Wong di-blending ulang,? kata dia.

Untuk itu, Tim Reformasi kini sedang mengupayakan data dan dokumen realisasi pembelian minyak yang selama ini dilakukan Pertamina dan anak perusahaannya Pertamina Energy Trading Limited (Petral) guna menelusuri indikasi ketidakefisienan tersebut.

?Tugas kami memberi rekomendasi agar aturan mainnya jelas. Supaya kita bisa lihat ikan-ikan yang ada di akuarium,? kata Faisal.

Vice President Communication Pertamina Ali Mundakir sebelumnya membantah pihaknya mengimpor RON 92 yang kemudian diolah menjadi RON 88 atau premium. Selama ini, perseroan selalu memesan RON 88 untuk diolah menjadi premium. Namun, dia mengakui sempat ada beberapa kargo yang dikirim merupakan RON 90.

Kendati begitu, perseroan tetap akan membayar dengan harga RON 88 karena yang dipesan adalah minyak tipe itu. Menurut Ali, jika ada RON 92 yang diterima Pertamina itu karena produsen kehabisan RON 88 namun ada keterikatan bisnis untuk batas waktu pengiriman.

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin