ICP Oktober 2014 Hanya US$ 83,72 per Barel

KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
4/11/2014, 16.18 WIB

KATADATA ? Sejak Juli hingga Oktober tahun ini, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ ICP) terus mengalami penurunan. Bahkan bulan lalu ICP anjlok cukup dalam dibandingkan September.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, berdasarkan perhitungan Formula ICP, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Oktober hanya mencapai US$ 83,72 per barel. Harga ini turun US$ 11,25 per barel dari bulan sebelumnya sebesar US$ 94,97 per barel. (Baca:  Pemerintah Tetap Naikkan Harga BBM Meski ICP Turun)

Anjloknya harga minyak mentah Indonesia ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak internasional. "Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Jepang sedang melemah, serta turunnya permintaan minyak mentah dan produk turunannya di China dan India," tulis Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, dalam keterangannya hari ini (4/11). (Baca:  Faisal Basri: Harga Minyak Turun, Kenaikan BBM Rp 2.000 - Rp 2.500)

Mengikuti tren tiga bulan sebelumnya, harga minyak internasional pada Oktober kembali turun. Minyak WTI turun sebesar US$ 8,73 per barel menjadi US$ 84,34 per barel. Minyak Brent turun US$ 10,59 per barel menjadi US$ 88,05 per barel, sedangkan Basket OPEC turun US$ 10,78 per barel menjadi US$ 85,20 per barel.

Turunnya harga minyak internasional ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya penurunan permintaan minyak dunia, meningkatnya pasokan minyak, turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, dan menguatnya nilai tukar dolar terhadap mata uang negara-negara lainnya.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), proyeksi permintaan minyak mentah dunia tahun 2014 turun menjadi 92,4 juta barel per hari atau lebih rendah 0,21 juta barel per hari dibanding proyeksi bulan sebelumnya.

Sementara pasokan minyak mentah dunia di bulan September meningkat sebesar 910.000 barel per hari. Meningkatnya pasokan ini disebabkan oleh peningkatan pasokan, baik dari negara-negara OPEC maupun negara-negara on OPEC.

Energy Information Administration (EIA)-USA juga melaporkan tingkat stok mingguan minyak mentah komersil Amerika Serikat naik. Rata-rata stok minyak mentah AS di bulan Oktober 2014 lebih tinggi 23,1 juta barel, dibandingkan dengan stok bulan September 2014.

Faktor lainnya yang mempengaruhi anjloknya harga minyak internasional, yakni adanya kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global. Laporan International Monetary Fund memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini turun 0,1 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya. Perekonomian Amerika Serikat juga melemah, yang diindikasikan oleh turunnya penjualan ritail sebesar 0,3 persen dibandingkan September.

Pelemahan perekonomian global juga terpengaruh oleh melemahnya perekonomian Jerman. Pemerintah Jerman merevisi proyeksi pertumbuhannya dari 1,8 persen, menjadi 1,2 persen. Output industri Jerman pada Oktober juga turun 4 persen dibandingkan September.

Turunnya permintaan dan meningkatnya produksi minyak dunia membuat harga minyak mentah terus turun dalam empat bulan berturut-turut. Harga ICP sudah turun sejak Juli hingga Oktober 2014, total penurunannya mencapai US$ 25,3 per barel. (Baca: Menkeu: Harga BBM Tak Hanya Dihitung Berdasarkan ICP)

Reporter: Safrezi Fitra