Bansos Dampak Corona Tak Tepat Sasaran, Citra Pemerintah Dinilai Turun

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi, pekerja membawa paket bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan ke masyarakat untuk menanggulangi dampak negatif pandemi Covid-19. Indef mencatat persepsi publik terkait program bansos berubah dari positif menjadi negatif, karena implementasi penyaluran di lapangan tidak tepat sasaran.
26/4/2020, 16.11 WIB

Selain itu, Pemerintah juga perlu menjamin ketersediaan kebutuhan dasar serta perlindungan sosial kelompok rentan dan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

"Kemudian untuk mencegah PHK, insentif untuk sektor rill eksekusinya harus cepat sehingga PHK bisa dihindari atau setidaknya tidak berlangsung masal," kata Eko.

Adapun, berdasarkan hasil riset analisis yang diterbitkan indef ditemui pada 7 April 2020 kebijakan mengenai jaring pengaman sosial mendapatkan 56% sentimen negatif dan 44% positif dari 17.781 perbincangan. Pokok utama perbincangan di media sosial adalah, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang tidak tepat sasaran.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memperbaiki implementasi penyaluran bantuan, tak hanya bansos saja, melainkan juga bantuan lain seperti sembako. Penyaluran bantuan dengan tepat sasaran menjadi kunci, agar kelompok yang rentan terdampak pandemi Covid-19 sepenuhnya menerima bantuan.

Ketika pemerintah mampu menerapkan kebijakan dengan tepat sasaran, maka persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah akan kembali positif. Persepsi ini bukan sekadar hiasan saja, melainkan juga sebagai bentuk kepercayaan publik terhadap pemerintah.

(Baca: Pemerintah Berencana Tambah Anggaran Bansos Pandemi Corona)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan