Langgar PSBB, McDonald's Sarinah Didenda Pemprov Jakarta Rp 10 Juta

@satpolPP_DKI / Twitter
Suasana jelang penutupan McDonald's Sarinah Thamrind, Jakarta Pusat. Tampak warga berkerumun di tengah penerapan PSBB Jakarta.
Penulis: Ekarina
14/5/2020, 16.23 WIB

Sebelumnya, waralaba restoran cepat saji McDonald's Indonesia resmi menutup gerai di pusat perbelanjaan Sarinah Thamrind, Jakarta Pusat. Penutupan dilakukan atas permintaan manajemen gedung, yang akan merenovasi dan melakukan perubahan bisnis pada bangunan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Direktur Marketing Communications, Digital dan CBI McDonald’s Indonesia, Michael Hartono menyatakan, McDonald’s di Sarinah Thamrin merupakan salah satu restoran yang penting dan sangat bersejarah bagi perusahaan.

McDonald’s pertama kali dibuka di Sarinah Thamrin pada 14 Februari 1991 dan menjadi restoran McDonald’s pertama di Indonesia. Sempat meninggalkan Sarinah Thamrin pada 2009, McDonald’s berhasil kembali lagi ke Sarinah Thamrin pada tahun 2011 melalui proses tender.

Namun demikian, pada malam penutupan gerai McDonald's juga menuai sorotan karena banyaknya warga yang berkerumun di sekitar lokasi. Tampak tak ada physical distacing saat kejadian dan jumkah warga yang berkerumun  pun lebih dari lima orang. 

Koalisi Pejalan Kaki melaporkan kerumunan di depan McDonald Sarinah melalui akun twitter @trotoarian. Hal ini dikhawatirkan bakal menimbulkan cluster baru penyebaran wabah virus corona.

(Baca juga: McDonald's Sarinah dan Warga Dapat Teguran karena Melanggar PSBB)

"Semoga tidak muncul cluster McD Sarinah ya? PSBB cuma garang di kertas, tapi loyo saat dipelaksanaan? Kok bisa ada perkumpulan massa segini banyak tapi tidak dibubarkan?#PSBB#pandemiviruscorona," tulis akun tersebut.

Tak hanya itu, sutradara Joko Anwar juga turut berkomentar. Dia menyebut, McDonald's Sarinah mungkin memberi kenangan manis di ingatan sebagian orang. Tapi, apakah pertemuan di tengah pandemi saat ini diperlukan?.

"McD Sarinah got a special place in our memories, but seriously @McDonalds_ID was a gathering like this in the middle of a pandemic really necessary? The place could've gone in a sweet tone. But this is really tone deaf. Shame," cuitnya.

Halaman: