Rawan Konflik, Pemerintah Beri Jaminan Hukum Premier Oil di Blok Tuna

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi blok migas.
9/6/2020, 17.51 WIB

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menjamin kepastian hukum bagi investor asal Inggris dalam mengembangkan potensi minyak dan gas (migas) di wilayah perbatasan perairan Natuna.

Adapun perusahaan asal Inggris yang saat ini tengah mengembangkan Blok Tuna di perairan Natuna yakni Premier Oil. Kepastian hukum diperlukan mengingat wilayah tersebut dari segi geopolitik rawan konflik karena berbatasan langsung dengan Vietnam.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan jaminan yang diberikan tersebut berupa surat kepastian hukum beroperasi.

"Mereka minta kami terbitkan itu wilayah Indonesia dan jaga itu. Kami keluarkan surat itu sampai saat ini. Satu dua bulan saja kok keluar suratnya," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (9/6).

(Baca: Mitra di Blok Tuna Hengkang, Premiere Oil Cari Pengganti)

Di sisi lain, Premier Oil sendiri terpaksa menunda sementara rencana pengeboran sumur eksplorasi di blok tersebut. Adapun keputusan tersebut diambil karena harga minyak sedang anjlok selama pandemi corona, imbas turunya permintaan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan