Tak Pedulikan Kritik, Erick Thohir Pangkas Direksi untuk Sehatkan BUMN

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta MilenialFest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Erick mengaku mendapat kritik dari berbagi pihak karena keputusannya merestrukturisasi dan memangkas direksi BUMN.
13/6/2020, 13.39 WIB

Kementerian BUMN terus melaksanakan restrukturisasi dan memangkas jajaran direksi perusahaan pelat merah. Namun, langkah tersebut justru menuai kritik.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah ingin menyehatkan BUMN dengan memangkas jumlah direksi dan komisaris. Dia mencontohkan, PTPN memiliki jumlah direksi dan komisaris yang terlalu banyak. Hal itu membuat birokrasi perusahaan semakin panjang dan utang hingga Rp 42 triliun.

"Problem itu selalu di atas, pemimpin membawa isu-isu populer, ujung-ujungnya perusahaan bangkrut, utang besar. Saya sikat dulu yang di situ, bukan berarti saya arogan, justru birokrasi di sini," kata Erick dalam diskusi bersama IDN Times pada Sabtu (13/6).

Dia juga menyebut penggabungan perusahaan BUMN dan pengurangan direksi serta komisaris bukan pilihan yang mudah. Bahkan dia mengaku banyak dikritik oleh berbagi pihak akibat keputusan tersebut.

"Namun, kami kerja amanah saja, bukan untuk hal-hal lain seperti mencari ini (uang). Kebijakan-kebijakan ini tidak tumpul, menyakitkan tetapi harus ambil keputusan tersebut," ujarnya.

(Baca: Erick Thohir Tepis Rumor Pemilihan Pimpinan BUMN Berdasarkan Kedekatan)

Halaman: