BP Indonesia harus mengkaji kembali jadwal produksi Tangguh Train III. Pasalnya, perusahaan harus mengurangi jumlah pekerja menjadi 6.000 demi mencegah Covid-19.
Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan pengerjaan proyek Tangguh Train 3 terus berjalan di tengah pandemi virus corona. Pihaknya pun terus memastikan kesehatan dan keamanan para pekerja proyek.
Salah satu caranya dengan menerapkan protokol karantina dan tes kesehatan sebelum masuk ke proyek Tangguh. Dengan cara tersebut, pihaknya harus membatasi jumlah pekerja proyek dengan peran kritikal.
"Tantangan logistik dan pembatasan perjalanan nasional maupun internasional di tengah pandemi berdampak kepada kemampuan kami mempertahankan capaian-capaian proyek," ujar Moektianto kepada Katadata.co.id, Selasa (7/7).
Perusahaan asal Inggris itu pun mengkaji kembali jadwal pengerjaan proyek. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
(Baca: Jadwal Produksi Proyek Tangguh Train III Mundur ke 2022 karena Pandemi)
Lebih lanjut, Moektianto mengatakan, pihaknya berencana menambah jumlah pekerja menjadi 7.700 orang secara bertahap. Keputusan tersebut diambil setelah mengkaji penerapan pembatasan sosial selama 12 minggu.
"Kami terus analisa dan evaluasi segala hal untuk terus mempertahankan kualitas eksekusi proyek," kata dia.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman sebelumnya menyebut pandemi corona telah berdampak besar pada pengerjaan proyek tersebut. Pasalnya, mobilisasi pekerja terhambat karena harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan.
Pihaknya pun memperkirakan jadwal operasi proyek Tangguh Train III mundur sembilan bulan hingga 2022."Pekerja di lapangan maksimal 50% karena social distancing. Ini tergantung berapa lama Covid-19 berakhir," ujar Fatar.
Proyek Tangguh memiliki enam lapangan gas di Blok Wiriagar Berau dan Muturi yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek Tangguh sudah memiliki dua Train dengan kapasitas masing-masing 3,8 juta ton per tahun (MTPA). Dengan beroperasinya Train 3, total kapasitas proyek pengolahan gas ini akan mencapai 11,4 juta MTPA.