Pandemi Covid-19 telah memukul ekonomi global. Meski begitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis ekonomi Indonesia bisa kembali pulih secara bertahap dalam waktu dekat.
Dia bahkan mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh seperti tahun lalu pada triwulan pertama 2022. "Ekonomi kita sampai akhir tahun ini recovery-nya mungkin 40-60%, tahun depan baru 75% ke atas," kata Erick dalam video konferensi, Kamis (9/7).
Erick mengatakan banyak pelaku usaha yang mengubah pola bisnisnya saat normal baru. Menurut dia, pelaku usaha memang harus beradaptasi hingga vaksin Covid-19 ditemukan.
Hingga kini, vaksin corona belum ditemukan dan diproduksi secara massal."Kalau bisa vaksin ini ditemukan di akhir tahun dan bisa diproduksi, tentu tahun depan bisa ada solusinya," katanya.
(Baca: Erick Thohir Proyeksi Dividen BUMN 2021 Turun Menjadi Rp 15 Triliun)
Di sisi lain, Erick mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, kasus Covid-19 di beberapa daerah meningkat.
Erick menilai masyarakat Indonesia tidak akan bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan jika ditakut-takuti atau diancam. Oleh karena itu, dia meminta perusahaan pelat merah disiplin menjalankan protokol kesehatan selama periode normal baru.
Dengan cara tersebut, dia berharap, protokol kesehatan bisa menjadi tren dan diikuti oleh masyarakat. "Diharapkan awareness yang kami lakukan ini menjadi tren. Tentu kami jadi embrio agar masyarakat mengikuti," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa perusahaan BUMN memberikan bantuan kepada tenaga medis. Seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menyumbang Rp 5 miliar dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyerahkan Rp 2 miliar kepada Hotel Indonesia Group untuk membayar fasilitas akomodasi para tenaga medis.
Selain itu, Telkomsel memberikan bantuan 10.000 paket data, serta PLN mendonasikan Rp 40 miliar kepada Yayasan BUMN untuk digunakan dalam mendukung kegiatan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi.