PSBB Masa Transisi di Jakarta Diperpanjang 14 Hari hingga 16 Juli 2020
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi selama 14 hari yakni mulai 2 Juli 2020 hingga 16 Juli 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keputusan ini melalui proses pemantauan kondisi penularan virus corona atau Covid-19 di Jakarta.
"Kesimpulan dalam rapat Gugus Tugas disimpulkan PSBB masa transisi artinya semua kegiatan masih dibatasi 50% diperpanjang selama 14 hari ke depan dan kami akan evauasi lagi sesudah mendapatkan perkembangan terbaru," kata Anies dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/7).
(Baca: Samai Rekor Tertinggi, Kasus Baru Corona RI Bertambah 1.385 Orang )
Anies menyebutkan berdasarkan perkembangan per 30 Juni 2020, indikator pemantauan pandemi corona berada di atas 70 sehingga boleh dilakukan pelonggaran. Pemantauan pandemi corona disusun Tim Fakultas Kesehatan asyarakat Universitas Indonesia berdasarkan tiga unsur yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat dan fasilitas kesehatan dengan skor masing-masing: 75, 83 dan 71.
Anies mengingatkan warga Jakarta untuk memenuhi protokol kesehatan dengan berjaga jarak, cuci tangan dan mengenakan masker.
(Baca: Surabaya Jadi Kabupaten/Kota Dengan Kasus Corona Terbanyak di RI )
Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, empat wilayah kota administratif Jakarta masuk dalam daftar 10 kota/kabupaten dengan kasus positif corona terbanyak hingga akhir Juni 2020. Empat wilayah kota tersebut yakni Jakarta Pusat yang berada di posisi ketiga dengan jumlah 2.616 orang terinfeksi corona.
Di posisi keempat ada Kotamadya Jakarta Barat dengan jumlah kasus corona 1.989 orang. Jakarta Timur ada di ranking lima sebanyak 1.978 orang terinfeksi Covid-19. Wilayah lain di Jakarta yakni Jakarta Selatan ada di peringkat enam yakni 1.820 kasus.
Adapun dua daerah yang berada di posisi teratas dengan angka positif corona terbanyak yakni Surabaya mencapai 5.741 orang dan Makassar, Sulawesi Selatan yang melaporkan kasus Covid-19 sebanyak 3.028 orang.
(Baca: Ahli Anggap Klaim Anies Soal Corona di Jakarta Terkendali Tak Tepat )