Pemerintah Tes 11.766 Orang Terkait Klaster Corona Pasar di Jakarta

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Toko yang tutup di Pasar Asem Reges, Jakarta Barat, Selasa (21/7/2020). Pemerintah menyebut ada 107 klaster corona di pasar wilayah Jakarta. Sebanyak 11.766 orang tekait klaster ini menjalani tes.
29/7/2020, 17.46 WIB

Pemerintah masih terus berusaha mendeteksi penularan virus corona di sejumlah pasar yang ada di Jakarta. Hingga 26 Juli lalu, sudah ada 11.766 orang di 171 pasar yang menjalani tes usap (swab) Covid-19.

Hasilnya, 555 orang dinyatakan positif terkena penyakit tersebut. Sedangkan hingga saat ini sudah ada 107 pasar di DKI yang menjadi klaster penyebaran virus corona.

“Ini karena banyak orang yang pergi ke pasar, apalagi Pemprov DKI Jakarta aktif melakukan screening,” kata anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (29/7).

Dari data Satgas Penanganan Covid-19, Jakarta Pusat menyumbang klaster pasar terbesar yakni 28 lokasi. Di bawahnya ada Jakarta Barat dengan 25 lokasi dan Jakarta Timur sebanyak 22 titik.

Sebanyak 20 pasar di Jakarta Selatan juga dinyatakan terpapar corona. Adapun Jakarta Utara menjadi lokasi dengan klaster pasar paling kecil yakni 12 lokasi.

Sedangkan dari total angka positif, pasar di Jakpus menyumbang 228 kasus atau yang terbesar. Berikutnya 143 kasus terkait dengan penularan dari pasar di Jaktim.

Sebanyak 96 orang terkena corona dari pasar di Jakbar. Sedangkan 53 kasus positif didapatkan dari penelusuran klaster pasar di Jaksel.

Adapun 35 orang dilaporkan terinfeksi corona dan terkait dengan klaster pasar di Jakut. “Ini bukan orang yang sakit, tapi memang sedang berjualan,” kata Dewi.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) beberapa hari lalu menyatakan pasar di wilayah Kecamatan Cempaka Putih dan Kramat Jati menjadi episentrum penyebaran virus dengan jumlah kasus positif 70 dan 49 orang.

Namun, mereka juga meminta pemerintah untuk tidak  serta merta menutup pasar tradisional yang pedagangnya terindikasi terpapar virus corona. Pasalnya, pasar tradisional merupakan denyut dan pondasi ekonomi rakyat.

"Kami mengimbau kepada pedagang terus menjalankan protokol kesehatan walaupun risih menggunakan masker," kata Ketua Bidang Infokom Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Reynaldi Sarijowan.

Reporter: Dimas Jarot Bayu