Pandemi Covid-19 Berdampak Ganda terhadap Perempuan Pekerja

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Executive Vice President, Gajah Tunggal Group Catharina Widjaja memaparkan materi dalam diskusi virtual SAFE Forum 2020: Economic Sustainability Pathway: Indonesian Women in the Workforce, Jumat (28/8/2020).
Penulis: Ekarina
29/8/2020, 05.30 WIB

"Kekhawatiran kana situasi 75% dan masalah keuangan 68% adalah masalah utama terhadap kesehatan mental. Keduanya memiliki kekhawatiran yang sama bagi keduanya," ujar dia.

Alhasil, perusahaan bisa mempertimbangkan kebijakan fleksibel secara permanen dan meningkatkan peluang pertahankan talenta perempuan yang akan tinggalkan dunia kerja karena tanggung jawab RT dan menarik kembali ke angkatan kerja. 

Kesentaraan Gender di Perusahaan

Perusahaan ban kendaraan PT Gajah Tunggal Tbk mengungkapkan, perusahaan mendukung gender quality  yang diperkuat dengan diperolehnya EDGE certification pada 2018. Hal ini dinilai sebagai keuntungan, di tengah upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. 

Meski begitu, Executive Vice President Gajah Tunggal, Catharina Widjaja mengakui  sulit mengimbangi komposisi karyawan perumpuan di lingkup perusahaan., khususnya di lokasi pabrik. 

"Saat menerima karyawan bekerja, kami tidak membeda-bedakan.Namun, kebanyakan pelamar justru laki-laki. Pertama ini memang perusahaan high manufcturing dan perempuan umumnya kurang mendukung bekerja di lokasi ini akibat situasi sosial pabrik," ujar Catharina. 

Dia pun menyebut, karyawan perempuan biasanya ditempatkan di  kantor pusat, manajemen atau retail.

Human Resource Director Danone Indonesia, Dedie Renaldi Manahera mengatakan pihaknya mendukung kesetaraan gender, didukung adanya pilar keragaman inklusif perusahaan secara global. Yang mana targetnya, ada 30% perempuan di level eksekutif dan 42% level direktur perseroan.

Perusahaan juga mendukung tiga komitmen, yakni parentfriendly  dalam role model, meningkatkan inklusi perempuan dan mobilisasi perusahaan lain untuk menambah kesetaraan gender.

Perusahaan juga memberikan kesetaraan kesempatan mengasuh anak, cuti melahirkan 6 bulan dan cuti ayah 2 minggu untuk menunggu istri pasca melahirkan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jabatan manajer di perusahaan-perusahaan Indonesia masih didominasi laki-laki. Dalam tiga tahun terakhir, angka tertinggi ada di 2016 sebesar 75,83%. Sebaliknya, hanya 24,17% jabatan manajer yang diisi oleh perempuan.

Meskipun laki-laki masih mendominasi jabatan manajer, namun jumlahnya mulai berkurang perlahan pada 2017 dan 2018. Masing-masing sebesar 73,37% dan 71,03%. Kepercayaan terhadap perempuan untuk mengemban tugas sebagai manajer pun bertambah. Pada 2017 sebanyak 26,63% perempuan menjabat sebagai manajer. Tahun berikutnya naik menjadi 28,97%.

Riset McKinstahun 2018 menyebutkan kesetaraan gender mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan Indonesia sebanyak US$ 135 miliar pada 2025. Kesetaraan gender perlu dukungan dari beragam pihak, baik pemerintah, swasta, dan individu.

Penyumbang bahan: Agatha Lintang (Magang)

Halaman: