Lima Provinsi Catat Kenaikan Kematian Covid-19, Termasuk Jabar & Jatim

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Positivity rate kasus virus corona Covid-19 di DKI Jakarta masih terus meningkat. Dalam sepekan terakhir persentase kasus positif di ibu kota naik menjadi 13,1 persen.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
7/10/2020, 13.29 WIB

Penularan virus corona di Indonesia terus terjadi. Meski secara umum jumlah pasien yang sembuh meningkat, angka kematian di beberapa daerah juga terus bertambah.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat kasus kematian akibat Covid-19 masih terjadi peningkatan di lima wilayah. Pada 28 September-04 Oktober, kasus kematian di Jawa Barat meningkat 29% dibandingkan 21-27 September.

"Di Jawa Barat, trennya kematian meningkat tinggi sekali," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers virtual dari Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (7/10).

Untuk Jawa Timur, ia menyebutkan kasus kematian mengalami peningkatan tipis, yaitu 5,9% bila dibandingkan pekan sebelumnya. Kenaikan kasus kematian terjadi lantaran ada sumbangan dari beberapa kabupaten di luar Surabaya.

Selain itu, kenaikan kasus kematian pada 28 Sept-4 Oktober juga terjadi di Kalimantan Selatan, yaitu naik 25% dibandingkan pekan sebelumnya. Kemudian, lonjakan kasus kematian terjadi di Papua meningkat 187,5%.

Dewi mengatakan, angka kematian Covid-19 di Papua tidak terlalu tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Namun, ada lonjakan kasus kematian secara tiba-tiba sehingga menyebabkan kenaikan yang pesat.

Ia pun menilai, kenaikan kasus meninggal di Papua perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah. "Harus ditangani, apakah karena jumlah orang sakit banyak sehingga tenaga kesehatan dan rumah sakit harus dikerahkan agar tertangani," ujar dia.

Selanjutnya, kasus kematian akibat Covid-19 di Aceh juga meningkat 85% dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Sumatera Utara tidak mengalami perubahan dibandingkan pekan sebelumnya.

Sedangkan, kasus meninggal akibat virus corona telah mengalami penurunan di provinsi lainnya. Jumlah kematian di DKI Jakarta menurun 52,4%, Jawa Tengah turun 57,4%, Sulawesi Selatan turun 46,2%, dan Bali turun 2,6%.

"Di Jakarta menurun, berarti intervensi dengan memperkuat Wisma Atlet, pemetaan hotel, ini telah berjalan dengan baik," ujar Dewi.

Berdasarkan tren kasus kematian per minggu selama sebulan (6 September-4 Oktober), provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan mengalami tren kasus kematian yang menurun dari minggu ke minggu. Selain itu, provinsi lainnya masih mengalami kenaikan kasus kematian.

Dewi pun menyebutkan, pemerintah daerah perlu menekan angka kasus kematian Covid-19 serendah-rendahnya. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memastikan agar tidak terjadi beban ganda lantaran ada potensi bencana alam di tengah pandemi.

"Kita harus siap di tengah pandemi belum selesai, masih ada tantangan bencana," katanya.

Untuk menekan kasus Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendorong sinkronisasi kebijakan terutama dalam pembatasan aktivitas restoran. Ini lantaran tempat makan yang dianggap sebagai salah satu pusat penyebaran virus Covid-19.

Luhut mengatakan kasus positif Covid-19 di Jabodetabek masih menunjukkan tren kenaikan dalam dua pekan terakhir bulan September jika dibandingkan dua pekan sebelumnya. Padahal, kasus positif di Jakarta menunjukkan tren melandai.

"Wilayah Bodetabek lainnya masih menunjukkan tren mingguan yang naik," kata Luhut, saat memimpin rapat koordinasi Penanganan Covid 19 di Jabodetabek di Jakarta, Rabu (30/9) lalu.

Gerakan 3M

Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Langkah itu lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan