Gubernur Jatim Ajak Media Siber Perangi Hoaks & Ujaran Kebencian

AMSI
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan media siber penting untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian selama pandemi corona. Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Timur (AMSI Jatim) ke-2 Tahun 2020 di Kota Batu, Malang, Sabtu (24/10/2020).
24/10/2020, 14.34 WIB

Media Siber Didorong Produksi Konten Lokal Selama Pandemi

Lebih lanjut, Wens menyebut media siber juga harus berupaya mengembalikan marwah media ke hal paling dasar yakni proximity local content selama masa pandemi. Pasalnya, konten lokal semakin dibutuhkan oleh publik.

"Proximity dan local content menjadi sangat penting pada masa sekarang," kata dia.

Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi media. Ini juga berdampak terhadap media massa yang juga harus berubah.

"Saya kira, publik di Kota Batu, publik Jawa Timur, dan publik Surabaya lebih butuh konten tentang bagaimana penyebaran Covid-19 di lokasi mereka ketimbang informasi yang sifatnya lebih nasional. Mereka lebih butuh info bagaimana sebaran Covid-19 di sekitar mereka ketimbang info bersifat nasional," katanya.

Dengan begitu, media ditantang untuk mengemas kontan lokal dengan rasa nasional. Dia pun berharap AMSI Jatim bersama stake holders digital yang lain ikut mengorkestrasi ekosistem digital.

Di sisi lain, Arief menyebut media digital tak hanya dapat memberikan informasi yang benar dan dibutuhkan masyarakat, tetapi bisa menjadi pelopor menggerakkan ekonomi Jatim. Salah satunya mendorong sektor pariwisata.

Menurut Arief, sektor pariwisata menjadi industri yang paling terpuruk karena pandemi. Dengan informasi yang dikemas dengan benar, media iktu mendorong partisipasi publik dalam pemulihan ekonomi. 

"Media bisa mem-framing bencana nasional ini lebih baik agar partisipasi publik makin meningkat. AMSI akan mengambil peran di situ," ujar Arief.

Halaman: