Terawan Ajak Masyarakat Disiplin 3M Agar RI Terbebas dari Pandemi

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan salam saat akan mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Terawan menyebut menjalankan 3M menjadi upaya untuk melindungi diri, keluarga dan masyarkat dari Covid-19.
12/11/2020, 14.32 WIB

Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat menjalankan protokol kesehatan agar Indonesia segera terbebas dari pandemi. Caranya dengan disiplin gerakan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan menjalankan protokol kesehatan tidak hanya berguna melindungi diri dan keluarga, tetapi masyarakat luas dari penularan Covid-19. "Selamatkan bangsa dari pandemi dengan cara memakai masker dengan benar, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun," kata Terawan dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional di Jakarta, Kamis (12/11).

Dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional 2020, Terawan juga mengajak seluruh elemen masyarakat bertepuk tangan selama 56 detik untuk para tenaga kesehatan, yang telah berjuang memberikan pelayanan kesehatan pada masa pandemi. Selain itu, apresiasi juga diberikan bagi warga yang disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari dalam Buku Pedoman HKN ke-56 menyatakan bahwa peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini mengangkat tema "Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat." Hal itu menjadi seruan kepada seluruh tenaga kesehatan dan segenap komponen masyarakat untuk berjuang keluar dari pandemi.

"Tema itu agar masyarakat tidak putus asa, tidak menyerah, dan tidak kendor dalam menjaga kesehatan diri, demi mewujudkan Indonesia Sehat," ujar Kirana. 

Berdasarkan hasil evaluasi Satgas Penanganan Covid-19 di masa liburan panjang periode 28 Oktober - 1 November 2020, mayoritas masyarakat menggunakan masker di tempat-tempat wisata. Selain itu, tempat-tempat wisata sudah menyiapkan tempat mencuci tangan.

"Namun, masyarakat masih terlihat berkerumun. Hal itu tentu sangat disayangkan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Kamis (5/11).

Beberapa destinasi wisata juga mendapat sorotan karena membiarkan kerumunan saat kunjungan wisatawan. Beberapa diantaranya Lapangan Sewandanan dan Canden di Yogyakarta, Curug Cigentis di Jawa Barat, Tanah Lot di Bali, wisata Malin Kundang di Sumatera Barat dan Gunung Budeg di Jawa Timur.

Selain destinasi wisata, kerumunan juga terpantau di pusat perbelanjaan dan restoran. Pada dua lokasi itu, masyarakat belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan termasuk dalam memakai masker dan menjaga jarak.

Bahkan beberapa tempat tersebut membiarkan kerumunan dalam waktu yang cukup lama. "Kami ingin mengingatkan seluruh masyarakat bahwa di manapun dan apapun aktivitasnya, protokol 3M harus dilaksanakan, itu merupakan perlindungan utama dari paparan Covid-19," kata Wiku.

Di sisi lain, Satgas Penanganan COVID-19 pusat mengapresiasi jerih payah daerah yang senantiasa memantau, edukasi, dan menegakkan disiplin protokol 3M. "Saya meminta Satgas di daerah dapat terus memantau dan menegakkan disiplin di masyarakat agar penambahan kasus positif terus ditekan," kata Wiku.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan