Hunian Hotel & Penerbangan Naik pada Oktober, Ditopang Turis Domestik

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.
Ilustrasi. Bisnis perhotelan terpukul Pandemi Covid-19. Pada April 2020, tingkat penghunian kamar hotel berbintang mencapai titik terendah sebesar 12,67%.
Penulis: Agustiyanti
1/12/2020, 13.41 WIB

Kunjungan wisman melalui pintu masuk udara naik 27,96% sedangkan melalui pintu darat naik 6,24% dan pintu laut turun 3,65%. Secara kumulatif (Januari–Oktober 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,72 juta kunjungan atau turun sebesar 72,35 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan periode yang sama tahun 2019.

Pemerintah saat ini tengah menimbang rencana untuk memangkas cuti bersama Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya, pemerintah memutuskan cuti bersama hari raya Natal akan tersambung dengan cuti Idul Fitri yang dipindahkan dari Mei 2020. Cuti Natal adalah hari Kamis, 24 Desember 2020, sedangkan Natal jatuh pada Jumat, 25 Desember 2020. Sementara, cuti pengganti bersama hari raya Idul Fitri jatuh pada 28, 29, 30, dan 31 Desember 2020 dan 1 Januari 2021. Jika ditotal, maka jumlah cuti dan libur akhir pekan pada periode tersebut mencapai sebelas hari.

Namun, jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat membuat Presiden Joko Widodo pada pekan lalu memerintahkan jajarannya untuk mengkaji pemangkasan cuti bersama.  Perkembangan kasus Covid-19 hingga kemarin (30/11) dapat dilihat dalam databoks di bawah ini. 

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, wisatawan domestik umumnya akan meningkat saat libur Lebaran, libur sekolah, serta libur Natal dan tahun baru.

"Jadi harapan kami bisa jadi pupus. Masuk Januari sudah low season lagi," kata Maulana saat dihubungi Katadata, Kamis (26/11).

Menurutnya, okupansi hotel selama sembilan bulan belakangan sudah rendah. Dia khawatir jika cuti bersama dipangkas, kondisi ini akan berlanjut hingga Januari bahkan April 2021. Oleh karena itu, ia khawatir pengusaha hotel yang dapat bertahan selama pandemi ini jumlahnya tidak besar. Maulana pun menyebutkan, lonjakan okupansi kerap terjadi saat libur panjang.

Halaman: