Temuan Studi Islandia, Risiko Covid-19 Anak Setengah dari Orang Dewasa

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Penulis: Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
12/12/2020, 17.00 WIB

Oleh sebab itu, meski hasil studi ini menujukkan kalau anak cenderung lebih aman terpapar dan menyebarkan Covid-19, wacana membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka perlu tetap dikaji lebih matang.

Protokol kesehatan di lingkungan sekolah tetap perlu diperketat. Pihak sekolah juga harus menyediakan sarana cuci tangan, menyemprotkan disinfektan di ruang kelas, guru, kantin dan toilet secara berkala, menyediakan saluran udara yang sehat, mengatur jarak tempat duduk siswa, serta mewajibkan penggunaan masker.

“Sekolah juga harus menyediakan ruang transit bagi siswa maupun guru. Jika ditemukan gejala Covid, mereka bisa diam di ruangan itu untuk mencegah penularan Covid-19,” ujar Praktisi Pendidikan Prof Arief Rachman dalam Katadata forum virtual, Jumat (11/12).

Selain itu dalam operasinya kegiatan belajar-mengajar juga diusulkan untuk dibagi menjadi dua sesi jika infrakstruktur sekolah kurang memadai. Pihak sekolah juga idealnya mendata transportasi yang digunakan siswa, guru, dan staf sekolah juga data tempat tinggal yang diintegrasikan dengan zonasi penyebaran virus Corona dengan lengkap.

Terakhir Arief juga menekankan untuk terus menjalankan #Gerakan3M alias ‘Ingat Pesan Ibu’. Protokol kesehatan ini mencakup memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

Poster Satgas Kampanye 3M (Katadata)



Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan