Positif Covid-19 Tambah 6.120 Orang, Kasus di Jabar Naik 2 Kali Lipat

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Warga mengenakan masker saat bersepeda di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Kasus Covid-19 di Jawa Barat pada 15 Desember 2020 melonjak hingga 1.256 dari hari sebelumnya yang mencapai 600.
15/12/2020, 16.49 WIB

Kementerian Kesehatan mencatat tambahan kasus Covid-19 pada Selasa (15/12) mencapai 6.120. Dengan tambahan tersebut, total orang terinfeksi virus corona di Indonesia menjadi 629.429.

Adapun Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak pada Selasa (15/12) dengan 1.256. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan hari sebelumnya yang hanya mencapai 600.

Sedangkan kasus baru di Jakarta turun tipis menjadi 1.117 dari hari sebelumnya yang mencapai 1.506. Peningkatan kasus yang cukup signifikan juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masing-masing provinsi mencatat tambahan orang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 764 dan 735.

Sedangkan jumlah orang yang sembuh dari virus corona pada hari ini bertambah 5.699. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 15 Oktober 2020 yang mencapai 5.810. Dengan tambahan tersebut, jumlah kumulatif kesembuhan di Tanah Air mencapai 516.656.

Penambahan angka kesembuhan terbanyak pada Selasa (15/12) juga berasal dari Jawa Barat sebanyak 1.140 dan Jakarta 1.1370. Disusul oleh Jawa Tengah (877) dan Jawa Timur (706).

Sedangkan jumlah orang meninggal akibat Covid-19 bertambah 155. Angka tersebut melonjak signifikan dari hari sebelumnya yang hanya 137 orang.

Dengan penambahan tersebut, jumlah orang yang tewas akibat virus corona mencapai 19.111. Mayoritas masih berasal dari Jawa Timur yang mencatatkan jumlah tambahan kasus meninggal sebanyak 49 orang.

Kemudian, Jawa Tengah dan Jakarta dengan masing-masing sebanyakk 23 dan 22 orang. Sedangkan sebanyak 23 provinsi mencatatkan jumlah kematian di bawah 10 dan delapan provinsi nihil kasus.


Penularan Virus Corona Masih Cukup Tinggi

Jumlah kasus positif dan meninggal yang terus meningkat seharusnya bisa membuat masyarakat semakin sadar pentingnya protokol kesehatan. Dengan gerakan 3M, masyarakat bisa mencegah tertular virus corona.

Adapun gerakan 3M terdiri dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak. Selain tiga hal tersebut, dr. Ivan Adrian juga mengingatkan masyarakat agar tidak berada di dalam kerumunan. 

"Kalau kami di lapangan bukan 3M, melainkan 4M, satunya lagi yaitu menghindari kerumunan," ujar Ivan dalam Talkshow "Menerapkan Protokol Kesehatan Menjelang Libur Akhir Tahun" secara virtual pada Selasa (15/12).

Penerapan protokol kesehatan menjadi penting karena penularan virus corona tak terkendali. Hal itu dapat dilihat dari tingkat positif Covid-19. 

Angka tingkat positif dapat dihitung dari pembagian jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang dites Covid-19. Pada 15 Desember 2020, jumlah orang yang dites bertambah 38.849 dan spesimen yang diperiksa meningkat 60.700.

Sehingga total orang yang dites mencapai sekitar 4,34 juta. Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 6,48 juta. Adapun orang yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 639.429.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia mencatatkan tingkat positif sebesar 14,47%. Menurut Ahli Epidemiologi Griffith University Australia dr.Dicky Budiman, tingkat positif di atas 10% menunjukkan pandemi tidak terkendali. 

"Indonesia secara umum tidak terkendali, mayoritas tingkat positif di daerah-daerah mencapai 10%," ujar Dicky kepada Katadata.co.id pada Rabu (10/12).

Adapun kondisi pandemi yang terkendali diukur berdasarkan tingkat positif antara 3-5%. Jika angkanya berada di rentang 5-8%, kondisi pandemi dianggap moderat. Sedangkan tingkat positif antara 8-10% menunjukkan kondisi pandemi yang kritis.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan