UGM Targetkan Produksi 7.000 Alat Tes Corona GeNose hingga Februari

www.ugm.ac.id
Alat tes Covid-19 GeNose milik UGM. Tim UGM menargetkan alat ini bisa diproduksi ribuan unit hingga Februari 2021.
28/12/2020, 20.58 WIB

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro. Ia turut mengapresiasi inovasi buatan anak bangsa. Karena itu dia berharap, melalui inovasi ini pengendalian kasus Covid-19 di Indonesia dapat terkendali.

“Pada dasarnya, alat screening yang dibuat oleh anak bangsa sudah lengkap, kita sepakat screening tidak memerlukan impor lagi,” kata Bambang.

Sekilas Tetang GeNose dan CePAD

GeNose telah memperoleh izin edar dari Kemenetrian Kesehatan (Kemenkes) dengan nomor AKD 20401022883 pada 24 Desember lalu.. Melalui surat edar ini, GeNose telah resmi diproduksi secara massal, sehingga bisa dipakai untuk kepentingan masyarakat, khususnya dalam screening Covid-19.

Alat ini  mendeteksi pasien Covid-19, hanya memerlukan samper nafas yang nantinya akan disimpan dalam plastik khusus. Hasil yang didapat pun relatif cepat, sehingga pasien yang terpapar corona dapat segera ditangani.

“Berdasarkan pengalaman saya, dibutuhkan waktu 2,5 menit. Hal ini berbeda dengan beberapa alat screening lain, khususnya tes PCR,” ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

Adapun Bambang menyampaikan keunggulan yang dimiliki CePAD di antaranya hanya memerlukan waktu 15 menit untuk melakukan screening, tingkat akurasi tinggi, harga yang relatif terjangkau dan sudah direkomendasikan oleh WHO. 

“Sebentar lagi, pengembangannya akan menghasilkan bahan baku yang bersumber pada bahan mentah Indonesia. Tujuannya untuk dapat digunakan dalam pembuatan antigen domestik

,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila