Animo Perusahaan Tinggi, Pendaftaran Vaksin Gotong Royong Diperpanjang

ANTARA FOTO/Feny Selly/rwa.
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 pada tenaga kesehatan berusia lanjut di Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (9/2/2021). Pelayanan vaksi untuk tenaga kesehatan bersua diatas 60 tahun dimulai pasca dikeluarkannya izin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang penggunaan vaksin Covid-19 untuk lansia.
Penulis: Pingit Aria
9/2/2021, 17.55 WIB

Pelaku usaha menyambut antusias rencana program vaksinasi gotong royong yang dilakukan secara mandiri untuk swasta. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia saat ini tengah menghimpun data jumlah perusahaan yang akan mengikuti program vaksinasi Covid-19 tersebut untuk karyawan dan keluarga karyawannya.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha, juga melakukan sosialisasi terkait hal ini dan ternyata antusiasme swasta dari berbagai sektor sangat tinggi untuk mengikuti program ini, ” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani (9/2).

Menurutnya minat besar untuk berpartisipasi ditunjukan khususnya perusahaan-perusahaan padat karya dan  perusahaan yang berada di zona merah. Bukan hanya perusahaan berskala besar, program ini juga menarik minat beberapa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk ikut mendaftar.

Antusiasme juga ditunjukan dengan banyaknya perusahaan dari sektor perbankan, manufaktur, tekstil, logistik dan sektor lainnya yang sudah mendaftar program vaksin gotong royong.

Lebih lanjut disampaikan, program vaksinasi mandiri lebih efisien dibandingkan dengan mengeluarkan biaya untuk hal-hal lain, seperti tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja ke jumlah normal sehingga produktivitas ikut membaik.

“Perusahaan-perusahaan mengharapkan agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan sehingga memberikan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Kita juga berharap agar iklim usaha segera pulih dan perekonomian dapat bergerak,” kata dia.

Sebelumnya, Kadin membatasi waktu pendaftaran tahap awal hingga tanggal 10 Februari 2021. Namun, karena beberapa perusahaan masih membutuhkan waktu untuk pendataan karyawan, maka pendaftaran dimundurkan hingga tanggal 17 Februari 2021.

Berikut adalah Databoks rencana vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah jika tanpa melibatkan pengusaha. Dengan program goyong royong yang melibatkan swasta, proses vaksinasi diharapkan bisa berjalan lebih cepat.

Dikatakan Rosan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah menyusun regulasi program vaksinasi mandiri. Aturan teknis itu  ditargetkan selesai pada mingau ke 3 Februari 2021.

Program vaksinasi mandiri akan dilakukan setelah vaksinasi dilakukan terhadap sektor prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Diperkirakan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong bisa mulai dilaksanakan dalam rentang kuartal I tahun 2021 hingga memasuki awal kuartal II tahun 2021. 

Data Kadin, sekitar 40% dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia, atau sebanyak 52 juta orang bekerja pada sektor formal. ”Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai,” kata Rosan.

Rosan juga memastikan bahwa dalam program vaksinasi mandiri, perusahaan tidak tidak akan membebankan biaya vaksinasi kepada karyawan. Semuanya akan ditanggung oleh masing-masing perusahaan.

Sementara itu, jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.

Sebagai informasi, perusahaan-perusahaan dapat mendaftarkan kepesertaannya melalui vaksin.kadin.id dan mendapatkan informasi lebih lanjut di hotline 081219173177, 08129618717 dan 081296187277.

Reporter: Rizky Alika