Epidemiologi: Percepat Pengembangan Vaksin Buatan Dalam Negeri

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
27/2/2021, 09.15 WIB

Terawan  mengatakan bahwa Vaksin Nusantara bersifat personal dan efektif untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga di atas 60 tahun. Bahkan vaksin tersebut bisa digunakan oleh orang dengan penyakit penyerta (komorbid).

Adapun pengembangan Vaksin Nusantara telah melewati uji klinis fase pertama untuk mengetahui keamanan vaksin pada akhir Januari 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut tidak menimbulkan keluhan berat pada 27 sukarelawan.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menjelaskan telah menerima laporan mengenai hasil uji klinis sementara yang menyimpulkan kekebalan tubuh dari vaksin Nusantara  berjalan baik.

"Uji klinis tahap satu bagus, tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Antibodi yang dihasilkan tinggi sekali," jelasnya.

Menurut dia, BPOM pun perlu mendorong atau jika perlu ikut terlibat untuk meneliti lebih jauh keunggulan Vaksin Nusantara. DPR, kata Melkiades, akan memberi dukungan penuh terhadap semua pengembangan vaksin dalam negeri.

Deputi 7 Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menyambut baik hadirnya pengembangan Vaksin Nusantara. Ia menjelaskan, jika vaksin nusantara dapat diberikan pada pasien komorbid maka ini akan memecahkan satu masalah penting penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Untuk vaksin nusantara merupakan solusi yang ditawarkan bagi pasien komorbid, untuk penyakit penyerta ini, jadi Pak Terawan (mantan Menkes-red) dengan Universitas Diponegoro diharapkan bersama kita semua dapat bersinergi,” ujarnya.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan