Vaksinasi Covid-19 untuk pekerja di sektor pariwisata telah berjalan di Bali. Presiden Joko Widodo pun berencana untuk membuka pariwisata Bali secara bertahap.
Menurutnya, pembukaan pariwisata akan dilakukan bila penyebaran Covid-19 telah melandai atau hilang. "Dengan tahapan yang nanti didesain baik dari provinsi, kabupaten-kota maupun dari pusat, kita akan memulai satu per satu pembukaan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Bali," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi massal di Puri Saren Agung, Bali, Selasa (16/3).
Pembukaan pariwisata secara bertahap dilakukan agar masyarakat Bali bisa kembali pada posisi normal. Namun, ada berbagai tahapan yang harus dilalui untuk menuju situasi normal tersebut. "Dan kita harap semuanya masih pada posisi waspada," ujarnya.
Mantan Walikota Solo itu juga berharap, pariwisata bisa dibuka kembali untuk turis. Dengan vaksinasi Covid-19, para turis diharapkan merasa aman dan nyaman untuk mengunjungi Pulau Dewata.
Pemerintah pun akan mengawasi tiga zona di Bali, yaitu Ubud, Sanur, dan Nusa Dua. Daerah tersebut diharapkan bisa mendorong kebangkitan pariwisata di Bali.
"Akan kami evaluasi setiap minggu bagaimana perkembangan yang ada di kawasan-kawasan ini dan pada umumnya di Bali," katanya.
Vaksinasi massal dilakukan kepada para pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, dan masyarakat umum setempat. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudddin Uno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi lapangan usaha di sektor pariwisata di Bali terkontraksi pada 2020. Misalnya, transportasi dan pergudangan -31,79%, kemudian penyediaan akomodasi dan makan-minum -27,52%. Ekonomi provinsi ini pun terkontraksi 9,31% (YoY) pada tahun lalu.
Simak Databoks berikut:
BPS mencatat hanya ada 10 kunjungan wisman ke Bali pada Januari 2021. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang pandemi berlangsung di Indonesia. Hal ini lantaran pemerintah menutup semua pintu masuk bagi warga negara asing pada bulan itu.
Kunjungan wisman ke Bali sudah anjlok di kisaran 50-100 kunjungan per bulan sepanjang 2020 lalu. Padahal, jumlahnya bisa mencapai 400-500 ribu kunjungan per bulan pada 2019, bahkan hingga 600 ribu kunjungan per bulan pada musim liburan.
Rata-rata lama menginap wisman di Bali juga masih rendah. Pada Januari 2021, mereka rata-rata menginap selama 5,7 hari di hotel berbintang dan 5,92 hari di hotel non-bintang. Durasi tersebut hanya meningkat tipis dari selama 2020 yang rata-rata tiga hari.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengatakan destinasi wisata di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua di Provinsi Bali yang telah ditetapkan sebagai wisata zona hijau atau bebas COVID-19 akan bisa menerima turis asing mulai 17 Agustus 2021.
“Berdasarkan pembicaraan dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Ubud dan dua destinasi wisata zona hijau lainnya di Bali akan mulai menerima turis asing pada 17 Agustus 2021. Ini masih tahap uji coba,” kata Made. Setelah itu, kawasan lain akan dibuka secara bertahap hingga pada Maret 2022, seluruh obyek wisata Bali akan dibuka bagi turis asing.
Reporter: Antara