Aturan Sekolah Tatap Muka: Kapasitas Kelas 50%, Tanpa Makan di Kantin

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Mendikbud Nadiem Makarim bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020). Nadiem menyampaikan teknis pembukaan sekolah tatap muka yang dimulai Juli 2021 mendatang.
1/4/2021, 15.04 WIB

Pemerintah akan membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, pembukaan sekolah akan dilakukan dengan jumlah siswa 50 persen dari kapasitas kelas.

Selain itu, belajar tatap muka secara terbatas harus menerapkan jaga jarak antarsiswa. Aturan yang berlaku ialah jaga jarak 1,5 meter antar tempat duduk.

"Jadi maksimal per kelas 18 orang serta minimum rotasi dua shift. Kalau tiga shift tidak ada masalah," kata Nadiem dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Kamis (1/4).

Kemudian, sekolah dilarang mengadakan aktivitas ekstrakurikuler dan acara di kantin selama dua bulan pertama. Tak hanya itu, siswa juga dilarang untuk makan bersama dengan siswa lain di kantin. "Ini dengan protokol kesehatan, sangat berbeda," ujar dia.

Nadiem mengatakan sebenarnya pembukaan sekolah sudah bisa dilakukan saat ini. Meski demikian orang tua berhak menolak anaknya ikut belajar tatap muka jika khawatir Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah sekolah yang melakukan pembelajaran jarak jauh mencapai 78 persen dari total 183.566 satuan pendidikan. Sementara, 22 persen sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Nadiem pun mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik. Dengan demikian, sekolah bisa segera melakukan persiapan untuk belajar tatap muka.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika