Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Sudah Go Digital pada 2023

ANTARA FOTO/Fauzan/hp.
Seorang pengunjung melihat produk UMKM yang dipamerkan di MaxxBox Lippo Village, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (1/4/2021).
Penulis: Desy Setyowati
3/4/2021, 16.12 WIB

Pemerintah mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk merambah ekosistem online untuk menjangkau lebih banyak pengguna, khususnya saat pandemi corona. Setidaknya 30 juta UMKM ditarget go-digital pada 2023.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, empat juta UMKM merambah platform online selama setahun terakhir. Maka, totalnya hampir 13 juta.

Pemerintah pun optimistis target 30 juta UMKM go-digital pada 2023 bisa tercapai. “Ini kami kaitkan dengan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” kata Luhur saat mengikuti peresmian kampanye Gerakan Indonesia Bersama UMKM secara virtual, Sabtu (3/4).

Peresmian kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJ) bertajuk ‘UKM Jabar Paten’ itu dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Angela Tanoesoedibjo, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Pada kesempatan itu, Luhut juga mendorong masyarakat untuk berbelanja produk UMKM. “Itu menjadi tulang punggung ekonomi kita," kata Luhut.

Luhut menyampaikan, belanja modal barang di Indonesia sekitar Rp 1.300 triliun. Sebanyak Rp 250 triliun bisa dihemat, sehingga dapat digunakan untuk belanja barang produk dalam negeri, seperti teknologi dan barang-barang melalui UMKM lokal.

"Kami manfaatkan ini, sehingga bisa menggunakan produk-produk dalam negeri. Kemarin saya lapor ke Presiden (Joko Widodo) mengenai angka ini. Beliau mendorong supaya kita lebih kreatif memanfaatkan ini, sehingga bisa mengurangi impor dan memutar dana tadi, serta menciptakan lapangan kerja,” kata dia.

Teten menambahkan, UMKM berkontribusi 60% terhadap total investasi dan 97% ke tenaga kerja. Selain itu, menyumbang 14% terhadap total ekspo non minyak dan gas (migas), serta 61% ke produk domestik bruto (PDB) nasional.

“Angka-angka itu menjadi bukti bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian bangsa,” kata Teten.

Namun, pandemi corona memukul bisnis UMKM. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pelaku usaha untuk merambah platform digital. “Diharapkan terdapat 500 ribu UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulan,” katanya.

Reporter: Antara