Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi terdampak banjir akibat siklon tropis seroja di Lembata, Nusa Tenggara Timur. Dalam kesempatan tersebut, Presiden akan merelokasi warga yang daerahnya terkena banjir bandang.
Mantan Wali Kota Solo itu telah berdiskusi dengan Gubernur NTT Victor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur. Selanjutnya, pemerintah akan meminta persetujuan masyarakat.
"Lokasi ini akan dipindahkan akan direlokasi dan secepatnya akan dibangun," kata Jokowi di Desa Amakaka, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4).
Selain itu, Jokowi juga telah menerima keluhan masyarakat terkait harga BBM yang mahal. Oleh sebab itu ia bakal memastikan kebutuhan logistik masyarakat akan terpenuhi.
Tak hanya itu, Kepala Negara melihat medan pencarian korban berat lantaran kondisi lapangan yang berbatu. Hal tersebut membuat proses yang dilakukan dengan alat berat menjadi sulit. "Ini akan terus kita usahakan agar dalam pencarian segera ditemukan," ujar dia.
Adapun, Lembata menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Jokowi pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana.
"Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran," katanya.
Jokowi beserta rombongan terbatas tiba di Kabupaten Sikka pada pukul 09.38 WITA. Setelah itu, Presiden mengunjungi Kecamatan Ile Ape dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata.
Pejabat yang turut mendampingi Jokowi ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.
Sebelumnya, Bupati Lembata telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. Status tersebut akan berlaku hingga 17 April 2021 mendatang.
Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021. Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT.
Adapun hingga Jumat (9/4) siang, total korban meninggal akibat bencana ini mencapai 163 orang. Selebihnya, masih ada 45 orang masih belum ditemukan dan dalam tahap pencarian.