Korban Meninggal Banjir Bandang NTT Terus Bertambah Menjadi 177 Orang

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021).
Penulis: Happy Fajrian
12/4/2021, 08.36 WIB

Cuaca tidak bersahabat juga menjadi alasan bantuan belum pemerintah belum mencapai daerah tersebut, dengan terdapat beberapa desa di Kabupaten Kupang yang belum dapat terjangkau sampai saat ini.

Dia memastikan mulai Senin (12/4) akan mengerahkan armada, termasuk helikopter, untuk menjangkau tempat-tempat yang belum terjangkau sebelumnya. Untuk daerah dengan korban jiwa banyak seperti Flores Timur, Lembata, dan Alor seluruh dusunnya sudah dilayani sebagaimana mestinya.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021. Status keadaan tanggap darurat bencana di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.

“Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT,” kata Viktor dikutip dari siaran pers, Kamis (8/4).

Pemerintah terus melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi. Sejumlah helikopter juga sudah dikerahkan ke lokasi terdampak.

Operasi udara ini didukung oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donatur maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.

Halaman:
Reporter: Antara