EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Bank Syariah Mampu Bertahan Hadapi Dinamika Pandemi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
19/4/2021, 20.30 WIB

“Saat ini produk bank syariah belum semenarik produk bank konvensional. Customer experience dari nasabah bank syariah pun belum bisa maksimal, jika dibandingkan dengan bank konvensional,” tutur Fauziah.

Padahal, imbuhnya, sekarang merupakan momen tepat untuk memacu digitalisasi perbankan. Pasalnya, hal ini menjadi pertimbangan dasar bagi nasabah milenial untuk memilih bank. Dan, hal lain yang perlu diperhatikan ialah agar bank syariah bisa lebih bersaing dengan bank konvensional dari segi marketing.

Fauziah berpendapat, dari segi marketing bank syariah juga bisa menonjolkan sisi sosialnya, selain dari sisi agama yang sudah melekat pada namanya. “Masyarakat ada yang lebih peduli kepada nilai-nilai sosial, daripada nilai agama,” ujar dia.

Mengutip pemberitaan Katadata.co.id dikemukakan bahwa kinerja bank-bank besar nasional benar terkena dampak pandemi Covid-19. Laba bank tercatat mengalami penurunan pada 2020. Namun, ini berbeda misalnya dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang justru dianggap mendapat durian runtuh.

Pada 2020, BSI mendapat konversi besar-besaran dengan Dana Pihak Ketiga sebesar 2 triliun, ini didapatkan dari adanya kebijakan projek ekonomi Provinsi Aceh. Sampai pada awal 2021, BSI sudah berhasil konversi sekitar Rp 12 triliun dari DPK Bank Konvensional Aceh. Ditambah dengan bergabungnya tiga bank syariah yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah membuat BIS memiliki aset sekitar Rp 400 triliun atau dalam perbankan melonjak berada di posisi ke-7 secara nasional.

Halaman: