AS, Korsel dan RI Kontributor Terbesar Kekayaan Intelektual di Dunia

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyampaikan sambutan saat acara penyerahan Sertifikat Kekayaan Intelektual di Denpasar, Bali, Jumat (5/2/2021). Dalam kegiatan tersebut Menkumham Yasonna Laoly menyerahkan 19 Surat Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal, satu Sertifikat Paten, empat Surat Pencatatan Hak Cipta dan 63 Sertifikat Merek untuk wilayah Bali.
Penulis: Merdeka.com
26/4/2021, 11.51 WIB

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan sektor ekonomi kreatif bisa jadi potensi besar untuk tulang punggung perekonomian Indonesia ke depan. Hal itu terlihat dari kontribusi kekayaan intelektual (KI) Indonesia yang mencapai Rp 1.105 triliun pada 2019 atau sekitar 7 persen dari dari rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) dengan serapan tenaga kerja 17 juta orang selama satu tahun.

“Capaian KI pada PDB ini mencatat Indonesia pada posisi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif berbasis Kekayaan Intelektual (KI) terhadap PDB,” kata Yasonna secara virtual dalam rangka peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2021, chanel YouTube DJKI Kemenkumham, Senin (26/4).

Capaian tersebut, kata Yasonna, sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Bahwa ekonomi kreatif berbasis KI sebagai poros baru ekonomi nasional Indonesia di era digital. Serta mewujudkan Indonesia menjadi negara terbesar dalam sektor ekonomi digital.

“Hal ini juga menjadi indikasi bahwa sektor ekonom kreatif berbasis KI tidak bisa diremehkan. Sebab berdampak nyata pada ekonomi nasional,” katanya.

Yasonna menambahkan, geliat ekonomi kreatif para pelaku UMKM Indonesia menjadi penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusi. Meskipun, kata dia, sempat terdampak resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Nyatanya UMKM justru yang memiliki ketahanan tinggi dan berperan sebagai bantalan perekonomian nasional. Karena kemampuannya untuk bertahan pada periode tekanan dan dapat tumbuh kembali lebih cepat,” ujarnya.