Santer Rencana Prabowo Beli Alutsista Rp 1.750 T, Termasuk Lewat Utang

Antara
Menhan Prabowo Subianto dikabarkan menyiapkan Perpres pengadaan alustista dengan kebutuhan anggaran US$ 124,9 miliar atau setara Rp 1.750 triliun.
31/5/2021, 12.57 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyiapkan anggaran belanja alat utama sistem pertahanan (alutsista) senilai US$ 124,9 miliar atau setara Rp 1.750 triliun hingga 2024 mendatang. Hal tersebut diketahui dari rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.

Pembiayaan pengadaan peralatan tersebut akan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta pinjaman luar negeri. Anggaran tersebut terdiri dari US$ 79 miliar untuk pengadaan senjata, pembayaran bunga US$ 13,3 miliar, dan dana pemeliharaan US$ 32,2 miliar.

Kementerian Pertahanan belum berkomentar banyak mengenai hal ini. Juru Bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak belum membalas pesan singkat Katadata.co.id tentang anggaran ribuan triliun tersebut.

 Adapun Anggota Komisi pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tubagus Hasanuddin mengaku tak tahu menahu mengenai Perpres tersebut. "Belum pernah lihat," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (31/5)

Prabowo sendiri belum menjelaskan detail rencana pengadaan senjata militer ini. Namun saat konferensi pers hilangnya kapal selam KRI Nanggala bulan lalu, ia menyatakan akan menyerahkan rencana induk pertahanan RI kepada Presiden Joko Widodo.

“Dalam dua sampai tiga minggu akan kami rampungkan bersama Panglima TNI dan para Kepala Staf, akan diserahkan ke Presiden,” katanya pada 22 April lalu.

Dikutip dari D-Insights, Pasal 2 rancangan Perpres tersebut menyebutkan Menteri Pertahanan akan memprioritaskan produk dalam negeri untuk pengadaan. Jika produk tak tersedia, pemerintah akan mengimpor demi memenuhi kebutuhan senjata.

Halaman: