Lebih dari setahun siswa di Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, kini sudah saatnya sekolah-sekolah di Indonesia memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Kenyataannya adalah, mal, bioskop, dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadi, sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas," kata Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Senin (31/5) lalu.
Nadiem menyebut, sejak Januari lalu, sekolah-sekolah di Indonesia sudah diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Menurutnya, sudah ada sekitar 20% sekolah yang sudah lebih dulu melakukan PTM sejak Januari dan Februari 2021.
Ia menyatakan, pembelajaran tatap muka memang sudah diperbolehkan sejak bulan Januari 2021. Bahkan, pembelajaran tatap muka secara terbatas sudah dimungkinkan sebelum vaksinasi berjalan. “Tetapi pada saat sudah selesai divaksinasi, merupakan kewajiban sekolah untuk memberikan opsi tatap muka terbatas," kata dia.
Namun demikian, Nadiem menegaskan bahwa, orang tua tetap diberikan kebebasan untuk menentukan apakah anaknya sekolah secara langsung atau virtual. “Walaupun sekolahnya wajib memberikan opsi, tapi orang tua tidak wajib mengirimkan anaknya ke sekolah,” ujar Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem mengungkapkan, hingga saat ini 28% dari 5,6 juta tenaga pendidik di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta sudah memvaksin sebanyak 78%, Yogyakarta 75%, Jawa Timur 35%, dan Jawa Barat sebanyak 34%.
Simak Databoks berikut: