Mengapa Penting Mengganti Masker Secara Berkala?

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz
Petugas Satpol PP mendata warga yang tidak memakai masker saat razia masker di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021).
5/6/2021, 07.00 WIB

Sebagai perbandingan, masker digunakan dalam waktu 6 jam dan 12 jam. Temuan ini menunjukkan pentingnya mengganti masker secara berkala. Penelitian ini juga memperlihatkan masker yang digunakan kembali umumnya mengandung lebih banyak mikroba daripada yang sekali pakai.

Direktur School of Applied Science Politeknik Nanyang Joel Lee mengatakan, perbedaan utama antara masker sekali pakai dan yang dapat digunakan kembali adalah bahan lapisan dalam yang paling dekat dengan mulut. 

"Lapisan dalam ini kemungkinan besar menjadi sarang bakteri dari batuk atau bersin, atau mereka mungkin terdapat aerosol yang berubah menjadi tetesan saat kita berbicara menggunakan masker kita," katanya.

Ia mencatat bahwa masker sekali pakai memiliki filter bakteri dan permeabilitas udara yang lebih baik dibanding masker kain. Sebab, masker kain dapat menghasilkan ruang yang lebih besar antara seratnya dan kemampuan menyaring bakterinya lebih buruk.

Penelitian ini pun menunjukan masker yang dapat digunakan kembali digunakan selama 6 jam dan dibiarkan tidak dicuci selama seminggu, masih ada sisa bakteri, ragi, dan jamur. "Ini bisa memicu hipersensitivitas, iritasi kulit atau infeksi,” ujar Joel.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan